Seniman Teater
Seniman Teater Hasan: Saya Suka Teater Karena Kita Bisa Memerankan Peran Orang Lain dan Berkarakter
Persiapan khusus sebelum pentas, saya harus menjaga stamina, tetap fokus dalam proses latihan, dan untuk proses dalam satu garapan minimal tiga bulan
SRIPOKU.COM. PALEMBANG -- TERUS terang, saya menyukai teater karena bisa memaikankan peran orang lain yang bukan diri kita.
Saya mulai berteater dari menyukai membaca puisi saat masih di Sekolah Dasar.
Memulai memain peran pada tahun 1999 di Kabupaten Kampar Kota Bangkinang Riau, aktif di sanggar Teater Pimpinan Marwan.
Setelah menyelesaikan SMA saya melanjutkan studi di STSI Padangpanjang (Sekolah Tinggi Seni Indonesia) sekarang berganti nama ISI Padangpanjang (Institut Seni Indonesia) bergabung pada jurusan teater peminatan Keaktoran/Seni Peran.
Aktif di Kelompok/Komunitas Seni Hitam-Putih Pimpinan Yusril Katil dan Indonesia Performan Cesydicate pim pinan Wendi HS dan membuat kelompok Seni Lorong.
Lalu bergeser ke Palembang, membuat kelompok Seni Teratai dan aktif di Tea ter Potlot pimpinan Conie Sema dan Ketua Komite Teater di Dewan Kesenian Palembang Periode 2020-2024.
Guru saya banyak.
Di antaranya Pak Marwan (Guru Bahasa Indonesia ), Yusril Katil ( Teater Hitam Putih - Dosen Jurusan Teater ISI PadangPanjang ), Tatang Rusmana ( Bandung ).
Kemudian Wendi HS (Performan Cesydicate - Dosen Jurusan Teater ISI PadangPanjang ), Toni Bruor ( Dosen ISBI Bandung ), Asril Caniago ( Teater Kembara ), Da Ipung ( Teater Kembara),
7. Coni Sema ( Teater Potlot) dan Taufik Wijaya (Teater Potlot).
Saya sudah banyak melakukan pemen tasan dengan berbagai peran di antaranya :
- Pemeran tokoh semar dalam naskah ‘Kwek-Kwek’ karya D.Djayakusuma, sutradara Marwan pada festival Teater II di Pekan Baru, utusan dari Kabupaten Kampar (2002).
- Aktor dalam naskah ‘Bius’ sutradara Rahma Della Nasution, sebagai recital penyutradaan di STSI PadangPanjang (2002).
- Pemeran tokoh Ayah dalam’Jam Dinding yang Berdetak’ karya R. Riantiarno, sutradara Tya Setyawati, produksi Komunitas Seni Sakata di Padangpanjang (2002).
- Pemeran tokoh Malin Kundang dalam ‘Eforia Malin’ karya sutradara Afrizal Harun S.Sn, produksi Komunitas Seni Akar dalam event Temu Teater Sumatera Barat di Taman Budaya Padang (2002).
- Pemeran tokoh Semar dalam naskah ‘Kwek-Kwek’ karya D. Djayakusuma, sutradara Afrizal Harun S.Sn dalam rangka recital penyutradaraan non realism di STSI PadangPanjang (2002).