Mengenal Bolu Copu, Kuliner Khas Masyarakat Kabupaten OKI Sumsel, Begini Cara Membuatnya

ada juga makanan tradisional khas Kayuagung yang tak kalah lezat, yaitu bolu cupu yang dijadikan menu andalan saat hari raya tiba.

Editor: Refly Permana
tribunsumsel.com/nando
Pembuatan bolu cupu, salah satu kuliner khas masyarakat Kabupaten OKI, Sumsel. 

SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG - Bumi Bende Seguguk menyimpan berbagai kuliner khas yang menggugah selera, seperti olahan pindang dan kerupuk atau kemplang.

Selain panganan tersebut, ada juga makanan tradisional khas Kayuagung yang tak kalah lezat, yaitu bolu cupu yang dijadikan menu andalan saat hari raya tiba.

Membahas tentang bolu cupu, penganan satu ini memiliki bentuk bulat dan terbuat dari bahan-bahan seperti telur, gula, vanili dan tepung terigu.

Modus Dugaan Penyelewengan Dana BOS yang Dilakukan ND Eks Kepala SDN 79 Palembang, Sudah Penyidikan

Teksturnya yang lembut dan rasa manis legit membuat bolu cupu disukai berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang tua.

Salah satu pembuat bolu cupu bisa dijumpai di Kelurahan Paku, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.

Ningmas Kalung namanya, yang telah berdiri sejak tahun 2007 silam.

"Setau saya dinamakan bolu cupu karena proses pembuatan yang sangat tradisional, seperti masih pakai alat kocokan telur manual dan oven tungku dan tidak tersentuh moderenisasi," ungkap Abdul Bahar, penerus usaha bolu cupu Ningmas Kalung khas Kayuagung.

Kejati Sumsel Terima Laporan Dugaan Penyelewengan Dana Covid-19 di Banyuasin Sumsel

Sebagian besar masyarakat Kayuagung tentu tidak asing lagi, karena bolu cupu ini merupakan makanan turun temurun dari nenek moyang zaman dahulu.

"Memang bolu cupu ini makanan Khas orang Kayuagung, rasanya yang lezat membuat lidah ketagihan dan terjamin sehat karena tidak memakai bahan pengawet," ujarnya sembari menunjukan bolu yang telah matang.

Lebih lanjut disampaikan, dalam sehari mampu menghabiskan 40 kilogram adonan kue, yang dikerjakan oleh tiga orang karyawan.

6 Parwira Pertama & Menengah di Muaraenim Dimutasi, Ada Nama AKP Toni Arman, AKP I Putu Suryawan

"Mulai pembuatan biasanya setelah sholat subuh hingga jam 14.00 siang, sehari biasanya menghabiskan 30 kilogram telur ayam dan 20 kilogram telur bebek. Karena memang disini kami menggunakan dua varian jenis telur

Kalau misal dihitung perbiji, paling tidak bisa menghasilkan ya sekitar seribuan lebih bolu yang siap jual," tuturnya.

Untuk harga jualnya cukup terjangkau, semua berdasarkan isi dari pada bolu itu sendiri dan dibedakan antara bolu yang berbahan dasar telur ayam dengan telur bebek.

"Kalau yang bahan telur ayam untuk isi 25 harganya Rp. 30 ribu, kemudian isi 50 dijual Rp. 55 ribu. Sedangkan telur bebek yang isi 25 harganya Rp. 40 ribu lalu isi 50 dibandrol Rp. 75 ribu

Sedangkan untuk segi rasa masih enak yang telur bebek, karena walaupun disimpan lama teksturnya masih tetap lembut," terang Abdul.

Pentas Mini Show Berjudul Paranormal di Palembang Disambut Antusias Tinggi, Terpaksa Dibagi Dua Sesi

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved