Babi Hutan yang Viral di Muratara Diperlakukan Bak Manusia, Kepala Kemenag Muratara: Awas Syirik!
Babi tersebut menjadi viral setelah diposting di social media karena tiba-tiba jinak dan membuntuti salah seorang warga dari hutan sampai ke rumah.
SRIPOKU.COM, MURATARA - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) merespon soal babi hutan jinak yang viral beberapa hari terakhir.
Babi tersebut menjadi viral setelah diposting di social media karena tiba-tiba jinak dan membuntuti salah seorang warga dari hutan sampai pulang ke rumah.
Babi itu juga disebut-sebut memiliki beberapa keanehan, seperti tak mau pergi dan mengeluarkan air mata saat diusir warga yang dibuntutinya.
• Bak Tumbal, Inilah 4 Alasan Misterius Jasad Pendaki di Gunung Everest Dibiarkan & Tak Dievakuasi
Keanehan lain seperti tidak mau tidur bila tak disediakan bantal dan selimut.
Bahkan babi itu juga kini diperlakukan seperti manusia dengan dipakaikan baju dan celana, serta diberi makan nasi dan minum susu.
Kepala Kankemenag Muratara, Ikhsan Baijuri, berpendapat keanehan yang disebut-sebut ada pada babi tersebut terkesan dibuat-buat.
Menurut dia, babi itu jinak kemungkinan peliharaan orang lain yang lepas dan sudah merasa nyaman dengan manusia.
"Bisa jadi (babi) itu peliharaan orang lain dari kecil, lalu lepas, binatang yang dipelihara sejak kecil pasti jinak," katanya, Senin (31/8/2020).
• Tanggapan Kadisdik Atas Dugaan Penyelewengan Dana BOS di SDN 79 Palembang, Kasus Ini Sudah Lama
Ia menjelaskan, bagi umat Islam, babi hukumnya adalah haram dan bila menyentuhnya merupakan najis berat.
"Sangat ironis sekali saya lihat di media sosial babi itu dikasih baju, digendong-gendong, dipegang-pegang sama anak-anak.
Bahkan kabarnya sekarang ingin dipuja, karena kemungkinan bisa menyembuhkan penjakit, itu bisa menyesatkan," kata Ikhsan Baijuri.
Ia meminta kepada warga yang dibuntuti babi itu atau yang memeliharanya saat ini agar melepaskan hewan tersebut ke hutan dan dibiarkan berkeliaran di habitatnya.
• Kepala Radio dan TV Candradimuka Palembang Meninggal, Ada Riwayat Sakit Diabetes & Hipertensi
"Saya juga mengimbau kepada masyarakat, agar tidak mengunjungi atau mendatangi babi itu lagi, sudah lepaskan babi itu, kasihan," katanya.
Ikhsan menegaskan, babi bukanlah tempat meminta rejeki atau meminta kesembuhan dari penyakit.
"Memintalah kepada Allah, karena semua berasal dari Allah, kalau mendatangi dan meminta selain kepada Allah bisa menjadi musyrik," tegasnya.
