Kisah Bayi 5 Bulan di Bojonegoro Harus Meninggal Karena Puskesmas Abai, Malah Disuruh Pulang

Kasus meninggalnya bayi perempuan berusia lima bulan menjadi sorotan masyarakat dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Editor: adi kurniawan
kontan
BAYI 

Panas masih tinggi, mencret masih, namun mata mulai normal dan badannya mulai segar.

"Dokter bilang kalau mata sudah cekung begini bahaya, saya dan kakak hanya bisa berdoa," terangnya.

Kemudian Senin (24/8/2020), pukul 07.35 WIB dokter memeriksa kondisi Sheva, panasnya 40 derajat dan mengalami sesak nafas, langsung dipakaikan oksigen untuk ke IGD.

Tiba di RS Aisyiyah sekitar pukul 09.30 WIB, sampai RS baru dikasih tahu dokter kalau obat inamid tidak dianjurkan untuk anak kecil karena dosis tinggi.

Dokter pun juga marah.

Bahkan dikatakannya, obat itu sudah merusak otak, saraf dan pembuluh darah Sheva.

Kondisi Sheva semakin buruk, hingga akhirnya dinyatakan meninggal pukul 12.00 WIB.

Dokter menunduk tanpa menatap.

"Yang saya sayangkan, kenapa saat di puskesmas tidak diterima dengan baik, untuk mengetahui lebih jelas kondisi Sheva," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Viral Bayi 5 Bulan di Bojonegoro Meninggal Diduga Puskesmas Abai, Dinkes Siapkan Sanksi

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved