Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman:Kita belum di Puncak, tapi Sedang Menuju Puncak Corona

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar positive rate Covid-19 setiap negara di bawah 5 persen.

Editor: Refly Permana
Shutterstock/kompas.com
lustrasi pasien Virus Corona. 

SRIPOKU.COM - Indonesia masih belum mencapai puncak pandemi Virus Corona.

Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengingatkan, kita masih menuju puncak pandemi Covid-19.

Angka konfirmasi kasus Covid-19 tertinggi yang dicatat kemarin, yakni 3.003 kasus, disebut Dicky sebagai tanda bahwa positive rate Covid-19 di Tanah Air masih tinggi dan mungkin saja angka sebenarnya jauh lebih tinggi.

Agar Kesuburan Perempuan Tak Terganggu, Hindari Gunakan Gelas Plastik Sekali Pakai

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar positive rate Covid-19 setiap negara di bawah 5 persen.

Namun nyatanya, positive rate di Indonesia mencapai tiga kali lipat dari yang direkomendasikan WHO.

Menurut Dicky, salah satu cara yang bisa kita optimalkan saat ini adalah cakupan tes Covid-19 untuk mendeteksi orang-orang yang membawa virus.

Tes berguna untuk mendeteksi virus Covid-19, sebagai langkah pencegahan penyebaran, dan menentukan kapan berakhirnya suatu pandemi.

Siapa Saja di Perbatasan China-Korut Akan Ditembak, Cara Kim Jong Un Cegah Covid-19 Masuk Negaranya

Dikatakan Dicky, tes Covid-19 juga dapat memberi gambaran dan penilaian yang komperehensif terkait bagimana status pengendalian Covid-19 di suatu wilayah, daerah, bahkan negara.

Salah satu peran penting tes adalah melacak penyebaran. Seperti kita tahu, jumlah orang yang terinfeksi virus corona tapi tidak menunjukkan gejala atau minim gejala sangat banyak.

"Hal ini berbahaya. Artinya orang-orang yang mayoritas tidak menunjukkan gejala atau mengalami gejala ringan seperti batuk, pilek, nyeri tenggorokan, nyeri-nyeri badan juga membawa virus corona (dan bisa menularkan ke orang lain).

Siapa yang tidak pernah seperti ini," ujar Dicky dihubungi Kompas.com, Sabtu (29/08/2020).

Fenomena ini terjadi di berbagai wilayah di indonesia dan seringkali tidak dianggap mengkhawatirkan.

Menpora Sebut Timnas Indonesia U-19 di Piala Asia U-19 2020 Tidak Ada Target, Ini Peyebabnya

"Misalkan dia (orang positif Covid-19 tapi tidak menunjukkan gejala) nongkrong.

Kemudian ada temannya datang, ini sama temennya (bisa positif). Begitu terus. Waktu diperiksa (mereka) kemungkinan besar akan positif," ungkap Dicky.

Petugas kesehatan melakukan tes usap (swab test) terhadap guru di SMUN 1 Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (23/7/2020).

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved