Pengurus Pemuda Pancasila Prabumulih Diamankan Polisi Saat Mendata Truk Besar yang Melintas di Kota
"Kita menindaklanjuti keluhan warga, untuk itu kita mengerahkan masa agar apa yang menjadi keluhan warga bisa diperhatikan perusahaan,"
SRIPOKU.COM, PRABUMULIH - Menindaklanjuti banyaknya keluhan dan permintaan masyarakat, Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Prabumulih melalukan aksi unjuk rasa dan penghadangan truk milik salah satu perusahaan.
MPC Pemuda Pancasila melakukan aksi menyampaikan tuntutan masyarakat agar truk-truk perusahaan yang berada di wilayah Kabupaten Muaraenim itu tidak masuk Prabumulih.
Tidak hanya itu, Pemuda Pancasila Prabumulih bersama warga juga meminta agar pihak perusahaan melibatkan tenaga kerja lokal dan agar kiranya memberikan CSR kepada masyarakat.
Sayangnya, akibat aksi itu, sebanyak 7 pengurus Pemuda Pancasila Prabumulih justru diamankan pihak kepolisian dari Polres Prabumulih.
"Kita menindaklanjuti keluhan warga, untuk itu kita mengerahkan masa agar apa yang menjadi keluhan warga berkepanjangan ini bisa diperhatikan pihak perusahaan," tegas salah satu pengurus Pemuda Pancasila Prabumulih, Rifky Baday SH Mkn ketika dibincangis sejumlah wartawan, Rabu (26/8/2020).
Rifky menuturkan, pihaknya sedikit heran dengan perusahaan tersebut lantaran truk-truk pengangkut batubara dengan tonase diatas 20 ton justru melintas jalan Prabumulih.
"Sementara yang tonase rendah melintas jalan Muaraenim, per hari truk melintas tonase besar itu diatas 30 unit," katanya.
Pria yang berprofesi sebagai notaris ini menuturkan, operasional perusahaan selalu menggunakan jalan Prabumulih.
Nnamun untuk tenaga kerja dan CSR tidak pernah diberikan kepada masyarakat Bumi Seinggok Sepemunyian.
"Semestinya mereka memperhatikan juga masyarakat kota Prabumulih, jalan dilintasi apakah nagus atau tidak," bebernya.
MPC PP sendiri terus melakukan upaya pertemuan dengan pihak perusahaan, namun tidak ada balasan untuk itu sehingga dilakukan penghadangan truk dengan untuk mendata jumlah truk melintas.
"Tapi ketika kita melakukan pendataan justru anggota kita diamankan polisi, alhamdulilah sudah dibebaskan dan hanya dimintai keterangan saja," katanya.
Rifky menegaskan, pada Jumat atau Senin mendatang pihaknya akan menurunkan sebanyak 400 hingga 600 massa untuk mendatangi perusahaan negara luar itu untuk dengan harapan semua keluhan masyarakat dapat dipenuhi.
"Nanti sekitar 600 massa akan kita turunkan untuk menuntaskan masalah ini, karena masyarakat sudah terlalu lama mengeluhakan hal ini," tegasnya.
Apa yang dilakukan MPC Pemuda Pancasila Prabumulih tersebut mendapat dukungan dari Ketua MPW Pemuda Pancasila Sumsel, M Yansuri SIp.
Pria yang juga Ketua Komisi III DPRD Provinsi Sumsel itu mengaku jika untuk kepentingan masyarakat banyak maka Pemuda Pancasila Prabumulih harus membela dan memperjuangkan.
"Namun dalam memperjuangkan itu harus tertib aturan dan hukum juga, jangan sampai justru melanggar aturan, jangan anarkis, jangan bawa senjata tajam, narkoba dan lainnya.
Selagi itu benar-benar memperjuangkan masyarakat kita dukung penuh," tegasnya.
Terkait 7 anggota PP Prabumulih dimintai keterangan oleh petugas kepolisian, Yansuri menuturkan hal itu tidak menjadi maslalah terlebih jika dalam melakukan aksi memenuhi aturan hukum berlaku.
"Kami minta MPC Pemuda Pancasila Prabumulih mendampingi anggota, kan ada bagian hukum, dampingi mereka apalagi hanya dimintai keterangan tidak masalah," bebernya.
Terkait perusahaan Yansuri meminta agar jangan semena-mena dan seenaknya dalam melakukan oprasional namun lebih pedulikan masyarakat baik mengenai jalan, pekerja dan bantuan CSR.
"Kalau pekerja dibutuhkan tukang cangkul tidak perlu jauh-jauh mencari tapi libatkan masyarakat, begitu juga kepedulian kepada masyarakat harus ada dari perusahaan," harapnya.(eds)