Gempa di Bengkulu
Cerita Warga di Empat Lawang, Badan Sampai Bergoyang Akibat 2 Kali Diguncang Gempa Bengkulu
Sejumlah masyarakat di Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang, Sumsel, ikut merasakan gempa di Laut Bengkulu
Penulis: Awijaya | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM,EMPATLAWANG -- Sejumlah masyarakat di Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang, Sumsel, ikut merasakan gempa di Laut Bengkulu, dengan kekuatan 6,9 Magnitudo, Rabu (19/8/2020) sekira pukul 05.23 WIB
Gempa ini ikut dirasakan warga Tebing Tinggi terjadi sebanyak dua kali, dari gempa pertama berselang beberapa menit kemudian kembali gempa kedua kalinya.
Sejumlah warga di Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang ikut merasakan gempa walaupun getarannya tidak terlalu kuat.
Salah seorang warga Perumnas Cross, Kelurahan Tanjung Kupang Tebing Tinggi, Yanti (33 ) ikut merasakan getaran gempa, saat itu ia sedang berdoa usai salat Subuh, tiba -tiba badannya terasa bergoyang dan merasakan geteran gempa.
Warga lainya, ibu Asmi, saat itu sedang di kamar mandi juga merasakan getaran gempa, saat itu badannya terasa bergoyang dan melihat air di dalam bak mandi ikut bergoyang.
• Gempa di Bengkulu, Barang-barang di Rumah Warga Lubuklinggau Bergoyang hingga Pintu Terbuka
• BREAKING NEWS: Gempa Guncang Bengkulu Getaran Terasa hingga ke Lubuklinggau, Hordeng Kamar Bergoyang
Sementara sejumlah warga di Perumnas Cross, yang ikut merasakan adanya gempa, ada yang meneriakan gempa memberitahu warga lain karena telah terjadi gempa.
Gempa Terasa hingga ke Lubukilnggau
Warga Lubuklinggau, Sumatera Selatan merasakan goncangan gempa yang berasal dari Provinsi Bengkulu, cukup kuat pada Rabu (19/8/2020) sekitar pukul 05.30 pagi
Warga yang beralamat di Jalan Nangka Lintas RT4 Kelurahan Batu Urip Kecamatan Lubuklinggau Utara II Kota Lubuklinggau merasakan goncangan gempa tersebut.
"Iya goncangan gempanya lumayan kuat. Dandang untuk masak yang disimpan di atas lemari ikut bergerak-gerak dan bersuara keras karena goncangan gempa," ujar Ny Ros, salah seorang warga setempat.
Serupa dirasakan warga lainnya, Manan (51).
Menurutnya, goncangan gempa yang terjadi setelah salat subuh ini cukup kuat.
Bahkan pintu lemari yang tak terkunci sampai terbuka, akibat terayun-ayun goncangan gempa.
"Iya, pintu lemari sampai terbuka, karena goncangan gempa," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang warga Kota Bengkulu, Buchori (56) yang beralamat di Jalan Gunung Bungkuk Kelurahan Tanah Patah Kota Bengkulu saat dihubungi Sripoku.com melalui ponsel, Rabu (19/8/2020) pagi mengatakan, goncangan gempa memang cukup kuat terasa di Kota Bengkulu. Namun, tidak sekuat goncangan gempa tahun 2007 lalu.
"Kami masih di masjid terasa ada gempa.
Lalu keluar masjid, lihat sepeda motor yang parkir diluar mesjid bergoyang-goyang karena diguncang gempa.