Inilah 12 Penyakit Menular Seksual yang Harus Diwaspadai (2): Ulkus Mole, Donovanosis, Bubo

Penyakit menular seksual perlu mendapat perhatian karena dapat menyebabkan infeksi alat reproduksi yang serius.

Editor: Bejoroy
Internet
Ilustrasi. Penyakit menular seksual dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, parasite, maupun jamur. 

SRIPOKU.COM - Penyakit menular seksual perlu mendapat perhatian karena dapat menyebabkan infeksi alat reproduksi yang serius.

Apabila tidak dobati secara tepat, infeksi dapat menjalar dan menyebabkan penderitaaan, sakit berkepanjangan, kemandulan, dan bahkan kematian.

Inilah 12 Penyakit Menular Seksual yang Harus Diwaspadai (1): Gonore (GO) hingga Raja Singa

Ini yang Terjadi pada Bumi jika Manusia Punah

Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Macam-macam penyakit menular seksual
Penyakit menular seksual dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, parasite, maupun jamur.

Melansir Modul Pelatihan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) yang diterbitkan Kemenkes RI, berikut ini lanjutan ragam penyakit menular seksual yang harus diwaspadai:

4. Ulkus mole atau chancroid

Ulkus mole adalah infeksi genital akut, setempat yang disebabkan oleh bakteri Haemophylus ducreyi.

Masa tunas ulkus mole berkisar antara 2-35 hari, dengan waktu rata-rata mencapai 7 hari.

Gejala ulkus mole, di antaranya yakni:

  • Tidak didahului dengan gejala prodromal sebelum timbulnya luka atau ulkus
  • Luka biasanya lebih dari 1 buah, nyeri (terutama bila terkena pakaian atau urine), dengan tanda radang yang jelas, benjolan di lipatan paha (sakit atau mudah sekali pecah), meninggalkan ulkus (luka cekung yang dalam) dan terjadi kematian jaringan di sekitarnya

Komplikasi ulkus mole dapat berupa abses kelenjar lipat paha hingga fistula uretra.

ilustrasi
https://covid19.go.id/p/berita/infografis-covid-19-17-agustus-2020

5. Granuloma inguinale atau donovanosis

Donovanosis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Calymmatobacterium granulomatis.

Saat ini penyakit ini hampir tidak pernah ditemukan lagi di Indonesia. Dahulu, donovanosis banyak ditemukan di daerah Papua.

Gejala donovanosis di antaranya yakni:

  • Kelainan dimulai dengan benjolan tunggal atau banyak, merah, lembek, kadang-kadang mirip bisul, sangat gatal
  • Kelainan ini dengan cepat pecag menjadi luka dengan tepi yang meninggi, berbau amis dan mudah berdarah

Komplikasi donovanosis dapat berupa timbul pembengkakan genital, sumbatan uretra, vagina atau lubang anus akibat terjadinya jaringan ikat atau fibrosis pada pembuluh getah bening.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved