Berita Palembang
Mengulik Pendapatan Manusia Silver di Palembang, Sudah Merambah ke Anak-anak Minta-minta di Jalan
Manusia silver misalnya, yang diungkapkan Dinsos sebagi modus baru bagi oknum pengemis dan peminta-minta itu.
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Yandi Triansyah
Laporan wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Di tengah momentum Kemerdekaan RI ke 75, potret miris bagaimana kehidupan masyarakat di bawah garis kemiskinan masih dijumpai di Kota Palembang.
Manusia silver misalnya, yang diungkapkan Dinsos sebagi modus baru bagi oknum pengemis dan peminta-minta itu.
Bahkan kini semakin ramai dengan mengikut sertakan anak-anak pula turun ke jalan.
Sripoku.com, mencoba untuk mengulik alasan kenapa anak-anak usia sekolah itu yang harusnya berada di rumah, bermain bersama teman-temannya malah justru turun ke jalan, untuk cari uang.
Sembari membawa kardus berharap ada pengendara yang memberikan uang.
• Kasus Covid-19 di Lubuklinggau Meningkat, Sekolah Batal Dibuka hingga Pegawai Kembali WFH
• Cerita Nenek Rusmi Pedagang Mie, Tiap Hari Naik Turun hingga Nginap di Bukit Besak Lahat 1700 Mdpl
Rangga (11), baru beberapa pekan terakhir rela membaluri tubuhnya dengan cat minyak berwarna silver.
Serta pada bagian muka berwarna merah.
Ia mengaku ikut turun ke jalan menjadi manusia silver karena ajakan sang teman.
"Diajak kawan, terus jugo nak nyari duet untuk jajan dengan makan," ujarnya singkat, Minggu (16/7/2020).
Dengan berbekal cat minyak yang juga ia bagi bersama temannya, Rangga kerap memulai aktivitasnya untuk menjadi manusia silver mulai pukul 12.00 siang hingga malam.
Meski tak menghiraukan bahaya akibat menggunakan cat minyak ke tubuhnya, Rangga tetap mau membalurkan cat minyak bercampur dengan bedak ke seluruh bagian tubuhnya.
• Nyaris Tertimpa Cermin, Seorang Balita Selamat Karena Aksi Cepat Sang Ayah The Real Super Hero
• Ruben Onsu Marah Betrand Peto Diusir hingga Nyaris Jatuh, Suami Sarwendah: Gak Bisa, Gua Turun Nih!
"Pedih itu Idak yuk, cuma kalau kena debu suka gatal terus jadi merah karena sering digaruk," ujarnya.
Dalam sehari, penghasilan yang diperoleh dari menjadi seorang manusia silver tak menentu, kadang Rp 50 ribu namun tak jarang bisa membawa Rp 100 ribu.
Risiko menjadi manusia silver dijalanan juga ia pahami.
Salah satunya harus rela kucing-kucingan dengan petugas Dinas Sosial apabila sedang ada razia.