Human Interest Story
Cerita Nenek Rusmi Pedagang Mie, Tiap Hari Naik Turun hingga Nginap di Bukit Besak Lahat 1700 Mdpl
Sebagian pendaki Bukit Besak Lahat, Sumatera Selatan, tidak asing lagi dengan warga sekitar berjualan di puncak bukit.
Penulis: maya citra rosa | Editor: Yandi Triansyah
Namun pondoknya selalu berakhir menjadi kayu bakar untuk api unggun bagi para pendaki.
“Ini lagi ngambil kayu, untuk dibuatkan warung dari bilah kayu dan terpal, tiga kali buat pondok-pondokan jualan, tapi kayu-kayunya malah dibakar oleh pengunjung,” ujarnya.
Lelah sudah pasti dirasakan Nenek Rusmi, bahkan akhir-akhir ini pinggangnya terasa sakit, karena pada usia senjanya ini, ia mulai tidak sanggup lagi membawa beban naik dan turun dari bukit.
“Capek kalau mau dibilang capek, badan sudah tua bawa yang berat, pasti capek,” ujarnya.

Namun apa boleh buat, dari hasil berjualan di Bukit Besak, pada akhir pekan, atau hari libur seperti menjelang Hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus, dia bisa mendapatkan uang Rp 500 ribu.
Dia ikut menginap di pelataran bukit, jika para pendaki ramai pada akhir pekan tersebut.
Sedangkan jika hari-hari biasa, dia bersama ibu-ibu pedagang lainnya berangkat dari kaki bukit sekitar pukul 06.00, dan bisa sampai di puncak bukit sekitar pukul 07.30.
“Sehari tidak tentu, bisa dapat Rp 500 ribu, kalau menginap di sini tiap malam minggu, kalau hari-hari biasa balik hari, setengah 6 pagi berangkat sampai di atas itu jam 7 sampai sore,” ujarnya.
Pada hari biasa, Nenek Rusmi akan pulang ketika hari menjelang sore, berapapun hasil jualannya yang didapat.
Dalam perjalanan pulang, Nenek Rusmi menaruh kain yang berfungsi menggendong keranjang di bagian atas kepalanya.
Dia mencoba menuruni jalan yang licin dengan sangat hati-hati, dan sesekali berbincang dan tertawa bercanda dengan ibu-ibu lainnya.
Melihat semangat Nenek rusmi, banyak para pendaki yang merasa sangat termotivasi atas kerja keras para ibu-ibu yang bertaruh nyawa untuk mencari nafkah.
“Bagi saya mereka sangat inspiratif, anak muda tidak boleh kalah sama mereka yang sudah tua, harus semangat terutama bekerja keras dalam masing-masing pekerjaan,” ujar Erna, Salah seorang pendaki Buki Besak.