Bisa Menjadi Beracun, Inilah 5 Kalimat jika Ingin Membesarkan Anak Bermental Kuat: Berhenti Menangis

Dalam mengasuh anak, kita sering tidak sadar mengucapkan kalimat yang memengaruhi mental mereka.

Editor: Bejoroy
seattletimes
Ilustrasi - Tidak menangis bukan ciri utama kekuatan. Butuh lebih banyak keberanian untuk meneteskan air mata dibandingkan menahannya. 

SRIPOKU.COM - Dalam mengasuh anak, kita sering tidak sadar mengucapkan kalimat yang memengaruhi mental mereka.

Seperti contoh, "Saya sangat bangga pada anak saya karena begitu kuat, Dia tidak pernah menangis sejak neneknya meninggal."

Sepintas kalimat tersebut terdengar positif, namun bisa menjadi pesan beracun untuk anak.

Cara Mengasuh dan Membesarkan Anak Prematur, Jangan Abaikan Suhu Tubuh Hingga Wajib ASI

Ramalan Bintang Kesehatan Kamis 13 Agustus 2020: Aries Disarankan untuk Berfokus pada Intuisinya

Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Tidak menangis bukan ciri utama kekuatan. Butuh lebih banyak keberanian untuk meneteskan air mata dibandingkan menahannya.

Kekuatan mental melibatkan kesadaran yang mendalam akan emosi kita dan mengetahui bagaimana berekspresi dengan cara yang sehat, seperti menangis saat kita sedih.

Kalimat yang kita gunakan membuat perbedaan besar. Jika tidak waspada, kita bisa mengirim pesan yang menanamkan kebiasaan tidak sehat yang dapat menguras kekuatan mental anak untuk mencapai potensi terbesar mereka.

Untuk membuat anak kuat secara mental, hindari beberapa kalimat berikut:

1. "Ini bukan masalah besar"

Di saat anak cemas dan menceritakan kekhawatirannya bahwa temannya akan marah padanya, jangan menggunakan kalimat "ini bukan masalah besar."

Bagi anak, itu masalah besar. Dan ia mencoba memberi tahu kita, bahwa ia membutuhkan bantuan untuk mengatasi emosinya.

Daripada meminta anak untuk tidak khawatir, beri keterampilan yang ia butuhkan untuk mengatasi kesulitannya.

4 Kebiasaan Tanpa Disadari Bisa Merusak Kulit Wajah. (http://google.co.id/)

2. "Berhenti menangis"

Tidak ada salahnya menangis. Ini cara yang sehat untuk mengekspresikan emosi.

Satu alasan mengapa banyak orang dewasa meminta maaf ketika mereka menitikkan air mata, karena mereka diajari menangis itu hal yang buruk.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved