Bisa Menjadi Beracun, Inilah 5 Kalimat jika Ingin Membesarkan Anak Bermental Kuat: Berhenti Menangis
Dalam mengasuh anak, kita sering tidak sadar mengucapkan kalimat yang memengaruhi mental mereka.
Tentu saja, jika anak berteriak dan berguling-guling saat kita berbelanja di toko, tangani perilaku mereka.
Jelaskan kepada anak, mengganggu orang lain di toko tidak diperbolehkan. Pastikan kita mengoreksi perilaku anak, bukan emosinya.
Dan jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:
3. "Kamu anak terpintar di sekolah"
Berhati-hati saat kita memberi tahu anak, bahwa mereka adalah pemain basket terbaik atau anak terpintar di sekolah, sebab pujian berlebihan tidak membawa kebaikan.
Buat pujian yang tulus. Dan fokuslah pada usaha daripada pencapaian.
Tekankan fakta bahwa mereka belajar untuk waktu lama, sehingga mereka tahu kita menghargai usaha mereka.
Jika kita memuji untuk kesuksesan yang mereka raih, mereka akan tumbuh dengan keyakinan bahwa mereka perlu meraih kemenangan lewat segala cara, bahkan jika harus curang atau menyakiti orang.
Selain itu, mereka juga berpikir mereka hanya pantas dipuji ketika berprestasi, sehingga mereka tidak mau mencoba segala sesuatu yang memiliki kemungkinan gagal.

Hanya Berkumur Air Rebusan Daun Jambu Biji 2 Kali Sehari. (sidomi.com)
4. "Semuanya akan baik-baik saja"
Wajar jika orangtua ingin meyakinkan anak bahwa semuanya akan selalu baik-baik saja.
Tapi terkadang, semuanya tidak dalam kondisi baik. Kita tidak dapat mencegah mereka menghadapi kesulitan, atau bahkan tragedi.
Ajarkan agar mereka kuat menghadapi apa pun yang terjadi dalam kehidupan. Beri mereka keterampilan dan alat yang mereka butuhkan untuk menangani tantangan hidup.

5. "Tenanglah"
Mengatakan "tenanglah" kepada anak tidak menciptakan rasa damai. Sebagian orangtua meminta anak untuk tenang, karena mereka frustrasi dan tidak ingin anak mereka panik.