Berita Palembang

Asal Usul Telok Abang, Tradisi Unik 17 Agustus yang Cuma di Palembang, Awalnya untuk Ratu Belanda!

Telok Abang sendiri merupakan telur ayam rebus yang cangkangnya diberi pewarna makanan merah atau disebut Telok Abang.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Sripoku.com / Rahmad Zilhakim
Telok Abang Tradisi 17 Agustus yang Cuma Ada di Kota Wong Kito Palembang 

Asal mula Telok Abang ini dimulai sejak peringatan Ulang Tahun Ratu Belanda Wilhelmina II saat Indonesia masih dijajah Belanda.

Untuk memeriahkannya, masyarakat Kota Palembang membuat telur yang dicat merah.

Awalnya Telok Abang ini menggunakan telur itik, namun kini dengan telur ayam.

Pada peringatan HUT Kemerdekaan RI, Telok Abang ini biasanya ditancapkan di perahu, pesawat terbang dan mobil-mobilan yang terbuat dari kayu atau gabus.

Namun, seiring perkembangan zaman, Telok Abang memiliki banyak bentuk.

Misalnya miniatur pesawat terbang dan kapal laut hingga berkembang ke bentuk miniatur becak, bus, mobil, sepeda, dan jenis kendaraan lain.

Penjual Telok Abang di jalan Merdeka Palembang
Penjual Telok Abang di jalan Merdeka Palembang (Sripoku.com / Rahmad Zilhakim)

Mengenal Agung Ary Kesuma, Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Palembang yang Memiliki Segudang Prestasinya

Selain Telok Abang, ada pula Telok Ukan dan juga Telok Pindang, telok ukan memang berasal dari cangkang telur bebek, ternyata isinya bukan telur.

Telok Ukan berisi semacam kue olahan telur, layaknya kue srikaya namun dengan rasa yang berbeda.

Kue Srikaya terkenal dengan rasa manisnya, namun isi Telok Ukan rasanya gurih dan asin.

Rasa gurih dan asin tersebut berasal dari perpaduan rasa telur, santan dan kapur sirih.

Kalau Telok Ukan disajikan tanpa isi, sebaliknya Telok Pindang disajikan tanpa cangkang.

Kalau dicari yang mirip, telok pindang hampir sama bentuknya dengan telur yang dikasih kuah rendang kering.

Untuk Penerangan Jalan, Pemkot Palembang Bayar 80 M, Untung Kini Ada PJU Tenaga Surya dari Dubai

Dari namanya, Telok Pindang merupakan telur rebus yang diolah dengan bumbu pindang yang dimasak hingga kering.

Bumbu pindang merupakan olahan daun jambu biji, daun salam, kulit bawang dan garam.

Umumnya dalam kuliner khas Sumatera Selatan, pindang disajikan sebagai kuah untuk daging ikan dan sapi.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved