Asal Usul Danau Deduhuk di Muaraenim Sumsel, Wisata Alam dengan Air Biru & Dikelilingi Bukit Barisan
Danau Deduhuk seringkali ramai dikunjungi oleh wisatawan saat pagi maupun sore hari, karena pengunjung dapat menikmati pemandangan matahari terbit.
Penulis: maya citra rosa | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Danau Deduhuk menawarkan keindahan air yang biru jernih, suasana yang dingin dan sejuk dengan dikelilingi bukit barisan yang masih asri.
Danau Deduhuk seringkali ramai dikunjungi oleh wisatawan saat pagi maupun sore hari, karena pengunjung dapat menikmati pemandangan matahari terbit dan terbenam dari balik perbukitan.
Bahkan tidak sedikit wisatawan yang menggelar tenda berkemah di sekitar Danau Deduhuk, hal ini karena saat pagi hari, udara yang dingin dan pemandangan danau tersebut lebih disukai oleh para wisatawan.
• Palembang Indah Mall Beri Promo Diskon Hingga 70 Persen, Event Sriwijaya Great Sale Hingga 4 Oktober
Salah seorang wisatawan bernama Lilis, asal Sungai Lilin, Musi Banyuasin (Muba) sangat terkesan dengan pemandangan Danau Deduhuk yang belum pernah ia temui di wilayah Sumsel.

“Mulai dari lingkungan, suasananya dari malam hingga pagi hari kami disini, Danau Deduhuk ini bagus sekali, melihat sunrise, terus bisa liburan bersama teman-teman,” ujarnya.
Juga wisata alam seperti Danau Deduhuk juga dapat membuat para pengunjung mensyukuri nikmat tuhan dengan melihat ciptaan-Nya secara lebih dekat.
“Oleh karena itu, kita syukuri alam ini juga kita jaga agar wisata Danau Deduhuk ini dapat alami,” ujarnya saat ditemui, Jumat (7/8/2020).
• Profil Yan Najib Crosser Legendaris Sumsel, Tetap Fit di Usia 63 Tahun, Sukses Punya Usaha Bengkel
Menurut cerita nenek Mawaria, seorang warga yang menjaga Danau Deduhuk, dahulu sebelum danau ini dikenal banyak orang, banyak tanaman yang bernama dedughuk, yaitu buah dengan tekstur keras, berbentuk kecil dan berwarna hitam.
Tanaman tersebut tumbuh diatas danau yang dulunya masih kering belum terbentuk danau, kemudian adanya penggalian yang besar, sehingga saat ini membentuk sebuah danau yang mengalirkan air dari perbukitan.

Sedangkan tanaman dedughuk masih dapat ditemui di pinggiran danau, meskipun tinggal sedikit saja.
“Buah Deduhuk itu dulu banyak disini, semenjak dibuka jalan, itu bisa lihat masih ada di bagian pinggiran danau,” ujarnya.
• Batal Menikah, Jessica Iskandar dan Richard Kyle Ternyata Ketahuan Masih Tampil Bareng, Jedar Buycin
Sejak Danau Deduhuk banyak dikunjungi wisatawan, masyarakat sekitar sempat khawatir akan banyaknya orang baru yang masuk, tanpa mengetahui dengan benar adat istiadat masyarakat setempat.
Menurut Masrul, salah seorang warga yang rumahnya tepat berada di perbukitan sekitar Danau Deduhuk, tidak masalah jika memang banyak orang yang mengunjungi Danau Deduhuk tersebut.
Justru akan membuat Danau Deduhuk semakin dikenal dan menjadi destinasi wisata baru di Sumsel.
Namun, sebagian masyarakat khawatir jika tidak dikelola dengan baik, Danau Deduhuk hanya akan dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang mencari penghasilan, namun tidak menjaganya dengan baik.
Dia hanya meminta kepada wisatawan untuk tetap menjaga kebersihan sekitar Danau Deduhuk dari sampah plastik yang dibawa oleh para pengunjung.
Juga tidak membawa budaya yang buruk, seperti melakukan aktivitas melanggar norma adat istiadat masyarakat sekitar.
• Tes Kepribadian: Pilih Satu Bunga Lotus Ini dan Lihat Situasi Apa Sedang Kamu Hadapi Sekarang
“Kita hanya minta jangan sampai buang sampah sembarangan, juga kalau berkemah, tetap menjaga diri masing-masing dari perbuatan yang melanggar adat setempat,” ujarnya.
Danau Deduhuk, yang terletak di Kampung IV, Desa Segamit, Kecamatan Semende Darat Ulu, Kabupaten Muaraenim, berbatasan juga dengan Desa Tunggul Bute, Kabupaten Lahat, Sumsel.
Sehingga seringkali para pengunjung yang hendak menuju Danau Deduhuk melewati dua akses jalan, yaitu dapat melewati Desa Segamit atau dari Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Lahat.
Berjarak sekitar 130 Kilometer atau sekitar 4 jam perjalanan dari pusat Muaraenim dan sekitar dua jam perjalanan dari Kota Agung, Kabupaten Lahat.
• Tes Kepribadian: Pilih Satu Bunga Lotus Ini dan Lihat Situasi Apa Sedang Kamu Hadapi Sekarang
Baru beberapa tahun terakhir setelah PT Supreme Energy Rantau Dedap (PT SERD) membuka akses jalan perusahaan, sehingga akses menggunakan kendaraan roda dua atau empat dapat lebih baik dari sebelumnya.
Meskipun jalan yang dibuat masih bebatuan, namun semakin hari semakin banyak wisatawan untuk berwisata ke Danau Deduhuk.
Dalam perjalanan ke Danau Deduhuk, pengunjung harus ekstra hati-hati karena selain berbatu, jalan yang ada sangat ekstrem dengan tanjakan dan turunan yang cukup curam.

Selain itu, banyak kendaraan truk perusahaan yang melintas di jalan tersebut, sehingga terkadang kendaraan wisatawan harus mengalah, dengan diatur oleh para penjaga jalan dari pihak PT SERD.
Serta tidak ada plang ataupun gapura yang menunjukkan akses menuju Danau Deduhuk, oleh karena itu wisatawan yang belum pernah ke daerah tersebut, dapat disarankan mengajak orang atau warga asli yang dikenal untuk berkunjung ke wisata tersebut.