Listrik Byarpet Bikin Warga Muba Resah Bupati Muba Mandori Cek Jaringan PT MEP di Plakat Tinggi

"Memang ada beberapa problem yang menjadi penyebab, oleh sebab itu saya cek langsung hari ini dan tim di lapangan juga sudah bergerak,"

Penulis: Fajeri Ramadhoni | Editor: Hendra Kusuma
SRIPOKU.COM/Fajeri/handout
Listrik Byarpet Bikin Warga Muba Resah Bupati Muba Mandori Cek Jaringan PT MEP di Plakat Tinggi 

SRIPOKU.COM, SEKAYU-Listrik Byarpet atau istilah dalam masyarakat Jawa sebutan untuk listrik yang kadang hidup kadang mati kini kerap terjadi Kabupaten Muba, sehingga kerap dikeluhkan masyarakat di salah satu dari kabupaten kaya di Sumsel.

Tahu hal ini kerap terjadi dan tidak ingin masyarakatnya terus kesulitan pasokan listrik, Bupati Muba Dodi Reza Alex langsung merespon cepat permasalahan listrik di Kecamatan Plakat Tinggi.

Dimana, Bupati Muba melakukan Peninjauan Pembersihan Jaringan Listrik PT Muba Electric Power atau PT MEP, Kamis (6/8/2020) di Kecamatan Plakat Tinggi agar tidak ada lagi istilah Listrik Byarpet.

"Memang ada beberapa problem yang menjadi penyebab, oleh sebab itu saya cek langsung hari ini dan tim di lapangan juga sudah bergerak," ungkapnya.

Dikatakan Dodi Reza Alex, pada minggu lalu pihaknya mendapatkan pengaduan dari masyarakat terkait Listrik Byarpet di Plakat Tinggi.

"Kita menemukan ada beberapa problem yang memang sudah laten bahwa jaringan kita sepanjang 170 km di Kecamatan Plakat Tinggi ini sangat rentan karena masalah dari materialnya sudah banyak yang tua," bebernya.

Dodi menyebutkan, sebagian besar hampir seluruhnya tiang Listrik berada di perkebunan sawit, sehingga sangat rentan terjadi gesekan dengan pohon-pohon sawit yang menyebabkan salah satunya langsung trip atau padam.

"Oleh karena itu kita melakukan berbagai upaya pertama untuk secara langsung membebaskan jaringan tersebut dari gangguan,"

"Kemudian bekerja sama dengan PLN menambah spesifikasi teknis yang diperlukan sehingga jika pun terjadi gangguan disalah satu titik tidak akan merembet ke mana mana jadi dilokalisir di titik itu," terangnya.

"Ini bisa mengurangi pemadaman yang memang disebabkan oleh alam tadi, jadi kalau hujan atau gesekan sawit tadi akan juga menyebabkan padam," tambahnya.

Maka itu Dodi Reza Alex menambahkan, kemudian juga dari PT MEP dan dari desa membuat perjanjian dengan perangkat desa dan warga desa untuk menjaga dengan menggunakan dana yang dianggarkan secara khusus.

Seperti untuk menjaga ROW di bawah pohon-pohon kelapa sawit tersebut agar Listrik tidak lagi hidup mati atau Byarpet.

"Warga harus siap-siap karena itu sesuai dengan Undang-Undang, Row itu dibatasi jarak maka sawitnya harus ditebang," jelasnya.

Sementara itu, Direktur PT MEP Augie Bunyamin menyebutkan, PT MEP telah bekerjasama dengan PLN untuk menuntaskan persoalan tersebut, dan dari asistensi tersebut ada rekomendasi.

"Dari hasil rekomendasi PLN ini kita follow up diantaranya harus penggantian beberapa material termasuk peralatan untuk Plakat dan Tungkal Jaya karena pelanggan PT MEP di Plakat dan Tungkal 100 persen listriknya bergantung pada MEP," bebernya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved