Trump: Ledakan Besar di Beirut 'Kemungkinan Serangan Bom
Ledakan dahsyat yang terjadi di Beirut, Libanon mendapat respon cepat dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Menurut pemerintah setempat, jumlah korban jiwa kemungkinan terus bertambah. Sebab kini mereka sedang melakukan evakuasi.
Ledakan yang berlokasi di kawasan pelabuhan itu mengguncangkan seluruh ibu kota, mengguncang bangunan dan menebarkan kepanikan di antara warganya.
Kepulan asap berwarna oranye membubung ke langit setelah ledakan kedua terjadi.
Perdana Menteri Hassan Diab menyatakan, sebanyak 2.750 amonium nitrat yang merupakan pupuk pertanian disinyalir menjaid penyebab insiden.
Pupuk itu, imbuhnya disimpan selama bertahun-tahun dalam gudang di tepi laut.
Lantas, apa itu amonium nitrat dan apakah zat tersebut mudah meledak?
Dilansir dari situs web kesehatan dan keselamatan kerja pemerintah negara bagian Australia disebutkan bahwa amonium nitrat merupakan bahan yang tidak berbau, yang biasanya berbentuk butiran (pada pupuk), ada yang kristal, dan berwarna putih.
Dalam situs tersebut dijelaskan bahwa amonium nitrat diklasifikasikan sebagai kelas 5.1 agen pengoksidasi di bawah kode Australian Dangerous Goods (ADG) dan bahan kimia berbahaya di bawah Globally Hamonized System (GHS).
Zat ini adalah oksidator yang kuat dan dapat bereaksi keras dengan bahan yang tidak kompatibel lainnya, sehingga sangat penting untuk menyimpan dan menangani amonium nitrat dengan benar.
Kegunaan amonium nitrat Di Queensland, sekitar 99 persen amoium nitrat digunakan sebagai bahan peledak dalam operasi penambangan.
Sisanya digunakan untuk membuat pupuk.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan kontan.co.id dengan judul "Ledakan di Beirut, Lebanon dan Dugaan Sumber Penyebabnya..." dan "Dugaan Trump, ledakan Beirut tampaknya berasal dari 'serangan bom'"