Prajurit KKO Pengangkat Jenazah Pahlawan Revolusi Terbaring Sakit, Ini Perjuangan Evert Julius!
Pelda KKO (Purn) Evert Julius Kandou, terbaring sakit di tempat tidur di rumahnya
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
Pengangkatan jenazah dari Lubang Buaya dilaksanakan oleh Personel KKO AL di bawah komando Mayjen Hartono.
Gerakan para pembelot yang ingin mengganti dasar negara Pancasila dengan Komunis ini menargetkan 7 orang perwira tinggi Angkatan Darat lantaran dianggap vokal menghalangi niatan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Dengan menumbalkan Resimen Tjakrabirawa, G30S/PKI menculik dan membunuh para Jenderal TNI AD hingga satu Perwira hebatnya.
Dalam proses evakuasi para perwira tinggi TNI AD tersebut, yakni Jenderal Ahmad Yani hingga Letnan Pierre Tendean di Lubang Buaya yang berlangsung selama berjam-jam.
Kesaksian personel KKO AL dalam proses evakuasi tersebut menyisahkan kisah sedih.
Di mana Personel KKO AL adalah pasukan yang ditugaskan dalam proses evakuasi jenazah di Lubang Buaya.
Dikutip dalam artikel Sosok.id yang mengutip dari Akun Youtube MTA TV, Senin (30/9/2019) dalam tayangan video tersebut mewawancarai Pelda (Purn) Sugimin dan Pelda (Purn) Evert Julius Ven Kandou.
Keduanya adalah tentara yang diberikan tugas oleh Komandan KKO AL saat itu Mayjen Hartono untuk mengangkat jenazah korban G30S/PKI di Lubang Buaya, Kompleks Halim.
Sugimin dan Ven Kandou termasuk dari 12 orang yang jadi saksi hidup melihat kekejaman apa yang dilakukan PKI terhadap tujuh perwira TNI AD.
Awal keduanya ditugasi saat itu 3 Oktober 1965 sore hari, seorang personel Kostrad bernama Kapten Sukendar mendatangi Pusat Kormar untuk menemui perwira dinas disana.
Tujuan Kapten Sukendar ialah meminta bantuan personel KKO AL untuk mengangkat jenazah para perwira TNI AD atas mandat dari Pangkostrad Mayjen Soeharto.
Lantas Sugimin dan Kandou bersama rekan-rekan naik truk menuju Lubang Buaya.
Sesampainya di Lubang Buaya, Sugimin dan Ven Kandou mengetahui secara jelas tugas apa yang bakal mereka lakukan.
Cepat saja Ven Kandou dan Sugimin langsung diperintahkan untuk masuk ke sumur tua tempat dimana tujuh jenazah perwira tinggi TNI AD dibunuh.
Dari 100 meter bau busuk mayat sudah tercium oleh Sugimin dan Ven Kandou saat masuk ke sumur tua itu.
"Dua hari setelahnya kami tak bisa makan (gara-gara bau itu)," tambahnya.
• Inilah 6 Manfaat Konsumsi Wortel untuk Kesehatan: Jaga Kesehatan Mata hingga Kurangi Risiko Kanker
