Fakta Baru Pria di Banyuasin Bunuh Istri dan Anaknya, Ada Motif Cemburu & Sebut Korban Bukan Anaknya
Rasa cemburu diduga menjadi salah satu dasar seorang pria di Banyuasin, Rendy Arista, membunuh anak dan istrinya sendiri Senin (27/7/2020).
Penulis: Mat Bodok | Editor: Refly Permana
SRIPOKU.COM, BANYUASIN - Cemburu diduga juga menjadi salah satu dasar seorang pria di Banyuasin, Rendy Arista, membunuh anak dan istrinya sendiri Senin (27/7/2020).
Korban diketahui bernama Yuti Kontesa dan Rajata Baikal Lazim.
Sebelumnya, disebutkan ada alasan latar belakang ekonomi dimana tersangka merasa stres pasca dipecat dari tempat kerja lantaran pengaruh Covid-19 atau Virus Corona.
Ada juga alasan lain, yakni tersangka termasuk pengkonsumsi narkoba dan pernah menjalani masa rehabilitasi dua kali.
• Bupati OI Ilyas Panji Positif Corona, Jalankan Roda Pemerintahan dari Rumah dan Berlakukan Shift
Terungkapnya dugaan pembunuhan yang melibatkan orang dekat tersebut, berawal dari temuan tetangga korban melihat kedua korban tewas bersimbah darah di dalam kamar,
Menurut informasi, awalnya tetangga korban Andra telah menaruh curiga pada Rendi Arista, saat meminta pertolongan karena nyaris tewas gantung diri.
"Saya tidak sendiri saya bersama keluarga dengan membawa kayu, karena saya tahu siapa pelaku sebenarnya.
Ketika kami buka rumahnya terlihat ikatan kain bagian leher," kata Andra seraya berucap setelah di tolong, Rendy dibawa ke perawat untuk pertolongan.
Usai dibantu, tersangka kemudian langsung pergi dengan menggunakan mobil ketika ditanya keberadaan anak dan istrinya.
"Istri saya ada di Pilips 3 tempat orangtuanya," tutur Andra yang menirukan Rendi.
• Disindir Bahagia Gegara Nikahi Ardi Bakrie yang Kaya Raya, Begini Jawaban Bijak Nia Ramadhani
Setelah melihat anak kedua korban Rasuki Arista Putra (6) berada di rumah yang berdampingan dengan rumah orang tua Rendi, saat menangis.
Andra bersama keluarga dan tetangga lainnya berusaha masuk ke dalam rumah.
Betapa terkenjutnya tetangga dan keluarga Korban, ketika melihat kondisi Yuti Kontesa (30) dan Rajata Baikal Lazim (3) berhamburan darah, tak bernyawa.
"Saya tidak tegah melihat kedua korban lalu saya panggil Kades untuk menyaksikannya," tutur Andra didampingi Kades Desa Taja Mulya Betung Supandi.
Sementara itu, Kades Desa Taja Mulya Supandi menceritakan, jika Rendy Arista kerap berprilaku kasar dengan istrinya diduga akibat pengaruh narkoba, yang membuat pihak keluarga mengirim Rendy Ke BNN Palembang untuk dilakukan rehabilitasi.
Rendy Arista kemudian sempat berkerja sebagai konselor namun dipulangkan akibat pandemi Covid-19.
"Rendi sempat menjalani rehabilitasi dan dinyatakan sembuh, lalu pulang," kata Supandi.
• Gara-gara Ikan Asin, Seorang Suami Jambak dan Benturkan Kepala Istrinya ke Lemari, Ini Kronologinya!
Lebih lanjut Supandi mengingat, jika Rendy kerap menuduh istrinya berselingkuh dan tidak mengakui anaknya sebagai keturunan biologis.
"Rendi ini cemburuan sehingga beranggapan anak bungsunya itu bukan anaknya," ungkap Kades yang juga sempat dituduh berselingkuh dengan istrinya.
Rendy di kalangan keluarga dan tetangga memang dikenal tempramental, namun tidak menyangka jika peristiswa pembunuhan anak dan istrinya diduga melibatkan Rendy.
"Anak saya Rendi memang besar cemburuan," timpal Komalasari ibu kandung dari Rendy.
Kapolres Banyuasin, AKBP Danny Ardiantara Sianipar Sik, melalui Kapolsekta Betung, AKP Totok Hernanto SH, membenarkan adanya peristiwa pembunuhan tersebut.
Pihaknya kemudian fokus mencari keberadaan Rendi Arista yang menghilang setelah peristiwa penemuan jasat anak dan istrinya.
"Usai melakukan olah TKP, petugas kemudian memasang garis polisi, dan membawa sejumlah barang bukti diantaranya tabung gas ukuran 3 Kilogram, kain, satu buah handphone.
"Dari pengejaran, tersangka Rendi berhasil diamankan di wilayah Sungai lilin Musi Banyuasin, Muba, dan sempat kembali mengakhiri hidupnya dengan meminum racun.
Namun berhasil diamankan dan kini Rendi masih dalam perawatan insentif di rumah sakit," tandas AKP Totok.