Berita Palembang

Selesai Jalani Pemeriksaan Orangtua Pembunuh Rio Pambudi Diperbolehkan Pulang, Begini Kata Polisi

Setelah dilakukan pemeriksaan 1x24 jam, kedua orangtua tersangka pembunuhan terhadap Rio Pambudi, dibebaskan.

Penulis: Bayazir Al Rayhan | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Bayazir Al Rayhan
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Anom Setyadji bersama Kapolsek IB 1 Kompol Yenny Diarti menunjukkan BB yang digunakan pelaku 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Setelah dilakukan pemeriksaan 1x24 jam, kedua orangtua tersangka pembunuhan terhadap Rio Pambudi, dibebaskan.

Menurut Kanit Reskrim Polsek IB 1 Iptu Ginting, pihaknya masih melakukan penyidikan guna bisa menuntaskan kasus ini terhadap kedua tersangka, yakni Oka Candra dan Rizki Ananda.

"Untuk saat ini, masih dua tersangka yang kami tetapkan yakni Oka dan Rizky.

Untuk kedua orangtua tersangka, statusnya masih saksi dan hari ini keduanya kami bolehkan pulang karena masa pemeriksaannya 1 x 24 sudah selesai.

Tetapi, kedua saksi ini tetap wajib lapor kerena status mereka saat ini saksi, karena berdasarkan keterangan saksi-saksi orangtua kedua tersangka ini belum bisa ditetapkan sebagai tersangka," kata Ginting, Kamis (23/7/2020).

Ramalan Bintang Keuangan Kamis 23 Juli 2020: Gemini dapat Mengorganisir Dengan Baik Semua Pekerjaan

 

Pelaku Pembunuhan Nenek Kandung di Empat Lawang Bakal Diperiksa Kejiwaannya, Begini Kata Polisi

Dengan demikian untuk saat ini baru dua tersangka yang ditetapkan dalam kasus pembunuhan terhadap Rio Pambudi.

Sedangkan kedua orangtuanya hingga saat ini masih berstatus saksi dan masih akan mencari saksi-saksi dan bukti tambahan dalam penyelidikan terkait keterlibatan keduanya.

Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Anom Setyadji, menegaskan, kedua tersangka penusukan terhadap Rio Pambudi ditangkap, bukan menyerahkan diri.

Pihaknya baru menetapkan dua tersangka yakni Oka Candra dan Rizki Ananda.

PSSI Bongkar Rencana Paling Anyar Shin Tae-yong untuk Timnas Indonesia

 

Balita Suka Menjerit Tanpa Alasan? Inilah 7 Tips untuk Mengatasinya (2): Berkomunikasi hingga Lapar

Keduanya merupakan kakak adik sekalikus tetangga korban.

Sedangkan kedua orangtua pelaku saat ini masih berstatus sebagai saksi.

Polsek IB 1 Palembang saat ini masih terus memeriksa saksi saksi yang sempat terekam dalam video tersebut.

"Masih kita dalami perannya masing-masing menunggu keterangan dari saksi saksi yang ada," kata Anom saat memimpin rilis di Polsek IB 1, Rabu (22/7/2020).

Tak Serta Merta Bebas, Anak Presiden di Negara Ini Diberi Aturan Ketat, No 2 Dilarang Buka Jendela

 

3 Resep Makanan dari Daging Kambing, Rekomen untuk Menu saat Idul Adha, Cocok Untuk Kumpul Keluarga

Kedua tersangka ditangkap usai tiga hari lari setelah menusuk korban Rio Pambudi tepatnya pada Minggu (19/7/2020) pagi.

Termasuk orangtua pelaku, keempat orang ini sempat kabur ke arah Lubuklinggau hingga ditangkap tepatnya di Sembawa Kabupaten Banyuasin.

Dari keterangan Kapolrestabes Palembang, yang menusuk Rio Pambudi hingga meregang nyawa adalah Oka Candra.

"Yang menusuk itu Oka Candra kakak dari tersangka Rizki," kata Anom.

Kronologi

Suasana duka masih menyelimuti kediaman rumah duka Rio Pambudi Wicaksono (25) di Desa Gaung Telan Kecamatan Gulumbang Kabupaten Muaraenim, Sumsel, Senin (20/07/2020).

Rio Pambudi Wicaksono (25 tahun) merupakan korban pembunuhan yang dilakukan tetangganya di perumahan Griya Macan Lindungan, Kelurahan Bukit Baru Kecamatan Ilir Barat 1, Palembang, Minggu (19/07/2020).

Terduga empat orang pelaku yang masih sekeluarga melakukan penganiayaan terhadap Rio Pambudi (25), kakaknya Melisa (28 tahu) dan ibunya Anna Susana (50 tahun).

Empat orang terduka pelaku pengeroyokan itu diketahui bernama Antoni, Eka, Jack dan Ita.

Keempatnya merupakan satu keluarga yang berdiam tak jauh dari kediaman Rio dan keluarga.

Tribunsumsel.com, menggali kronologi kejadian itu dari saksi kunci, yakni Anna Susana (50) yang tidak lain adalah Ibu dari Rio Pambudi.

Irfan Hakim Jawab Penyebab Lesty dan Rizki DAcademy Putus, Ekspresi Berubah Disinggung Soal Restu!

 

Klaim Pekerjaan Stop Dampak Covid-19, Agustus Pembangunan Pasar Cinde Kembali Dilanjutkan

Dengan berurai air mata, Ana menceritakan kronologi kejadian itu.

Sekitar pukul 10.00 WIB pada hari Minggu (19/07/2020), Rio tengah memanasi sepeda motor maticnya di depan rumah .

Di hari naas itu Rio berencana akan melaksanakan foto praweding.

Korban Rio Pambudi saat akan ditolong warga setelah ditusuk tetangganya.
Korban Rio Pambudi saat akan ditolong warga setelah ditusuk tetangganya. (SRIPOKU.COM / Bayazir Al Rayhan)

Pagi itu itu Rio ditelpon calon istrinya, katanya mau foto praweding, jadi Rio sudah waktu itu berpakaian rapi sedang memanaskan motor honda scoopy miliknya," ungkap Ana.

Disaat Rio memanaskan sepeda motorny itu ada Eka dan Ibunya, Ita sedang duduk di rumah kosong yang berada di seberang kediaman Rio.

Mereka memprotes suara sepeda motor yang dinilai keduanya mengganggu telinga.

Terjadilah cekcok antara Rio dengan Eka dan Ita hingga menimbulkan suara gaduh tepat di depan rumahnya itu.

Ustaz Abdul Somad Ceramah soal Konten Sedekah, Baim Wong Refleks Ketakutan, Ayah Kiano Tersindir?

 

Liga Italia - Antonio Conte Mengaku Gerah Dengar Rumor Soal Lautaro Martinez

Hal itu memicu kehadiran Antoni dan Jack, keduanya membantu Eka dan Ita.

Saya rasa itu mengada ada, seberapa besar sih suara knalpot honda scoopy, punya Rio itu knalpot asli bukan knalpon modifikasi, mereka itu sepertinya memang memancing keributan," katanya.

Ana dan Melisa kemudian keluar dari rumah untuk memisahkan cekcok yang sudah mengarah ke kontak fisik.

Kakak Rio, Melisa pun sempat mengambil video perkelahian tak imbang itu.

Rumah duka Rio Pambudi di Jalan Tanjung Buruk, Macan Lindungan Palembang yang diramaikan pelayat yang datang, Minggu (19/7/2020)
Rumah duka Rio Pambudi di Jalan Tanjung Buruk, Macan Lindungan Palembang yang diramaikan pelayat yang datang, Minggu (19/7/2020) (SRIPOKU.COM/BAYAZIR AL Rayhan)

Perkelahian semakin memanas, Jack berlari pulang kerumah kemudian membawa senjata tajam jenis badik.

Demikian pula Eka yang kemudian membawa dua bilah senjata tajam jenis pisau.

"Saya dan Melisa didorong menjauh dari Rio, padahal kami melerai perkelahian itu, HP melisa pun sempat mau direbut, saya sampai ditendang oleh Eka sehingga terjatuh. termasuk Antoni juga menghalangi," katanya

CERITA Seorang Wanita Dipaksa Menikahi Pria Keterbelangkangan Mental, Malam Pertama Diintip Mertua!

Liverpool Vs Chelsea - Menang 5-3, The Reds Samai Rekor Man City

Rio pun bergulat sengit dengan Jack.

Sekalipun tak seimbang karena tak membawa senjata Rio tetap melawan sehingga mengalami luka di bagian kepala dan tangannya.

Hingga Rio akhirnya pun berlari menjauh.

Saat kejadian itu, Ita yang merupakan istri antoni sekaligus ibu dari Eka dan Jack justru memanaskan suasana.

Ita terus meracau dan menghalangi pandangan, Ana dan Melisa yang hendak melerai.

"Ita juga ikut ikut, bukan melerai malah, ngomong berulangkali dan menghalangi kami. Lajulah, Lajulah," kata Ana menirukan perkataan Ita.

Ana menilai Rio sengaja dipancing emosinya dan aksi penganiayaan itu sudah direncanakan sebelumnya.

Termasuk sejumlah pisau dan parang yang digunakan untuk menganiaya.

Pasca Rio terkena sabetan badik, Jack pun kembali ke tempat pekelahian awal.

Ita pun kemudian berseloroh keras kepada anggota keluarganya untuk segera pergi dari perumahan itu.

"Selametke anak istri kamu, kito pergi dari sini," ujar Ana menirukan ucapan Ita kepada Eka.

Kediaman Eka berada di sebelah kiri rumah Rio.

Sementara kediaman Antoni, Jack dan Ita berada di sebelah kanan berselang satu rumah dari kediaman Rio.

Dibantu tetangga, Ana membawa Rio ke rumah sakit hingga akhirnya Rio meregang nyawa karena pendaraan yang cukup serius.

"Kata dokter luka sabetan badik itu terkena jantung, sehingga darah masuk ke paru paru," tutup Ana.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved