Inilah Terapi Bisa Membantu Pemulihan Sulit Mencium Bau karena Covid-19

Kehilangan kemampuan mencium bau diidentifikasi sebagai gejala utama Covid-19. Beberapa orang mengalami anosmia dalam waktu lama,

Editor: Bejoroy
SRIPOKU.COM/DERYARDLI
Ilustrasi. 

Bagi sebagian orang yang bekerja mengandalkan penciuman, hal ini akan membuat mereka kesulitan bekerja.

Berita baiknya, anosmia yang berkepanjangan karena Covid hanya dialami sebagian kecil kasus.

Menurut sebuah penelitian di Italia, 90 persen orang yang terkena anosmia, kemampuan penciumannya kembali dalam waktu sebulan.

Diperkirakan hilangnya penciuman yang tiba-tiba terkait dengan sesuatu yang disebut sindrom sumbing, yaitu ketika peradangan di saluran hidung menghalangi akses ke area hidung yang sensitif terhadap penciuman.

ilustrasi
https://covid19.go.id/p/berita/infografis-covid-19-22-juli-2020

Setelah peradangan sembuh, indera penciuman biasanya kembali cukup cepat, dalam waktu sekitar dua minggu.

Namun bagi yang lain, peradangan dapat meninggalkan kerusakan pada saraf dan jaringan. Dan terapi bau dapat membantu pasien dalam memberikan stimulus yang mendorong regenerasi saraf.

"Untuk pasien-pasien ini peluangnya bagus," Kelly menjelaskan.

"Anda dapat melakukan hal-hal menakjubkan dengan indera penciuman Anda, entah Anda orang sehat atau orang yang baru sembuh dari Covid-19." (IFL Science)

Berita Ini Sudah Diterbitkan di Situs https://www.kompas.com/sains/ dengan Judul:
Sulit Mencium Bau karena Covid-19, Terapi Ini Bisa Membantu Pemulihan

Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved