Sekarang OKI Punya Pelabuhan Ekspor Internasional di OKI, Ini Harapannya Untuk Masyarakat
"Tujuan (pembangunan dermaga laut) bisa merealisasikan hilirisasi industri pulp. Lebih banyak ke industri tisu, bisa utuk melakukan ekspansi," katanya
SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG -- Pembangunan Pelabuhan Tanjung Tapa internasional yang berguna untuk kebutuhan ekspor produk olahan bubur kertas milik PT. OKI Pulp & Paper untuk didistribusikan ke beberapa negara di Dunia.
Pelabuhan tersebut merupakan kawasan terintegrasi dari kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI) seluas 650 Hektare kawasan industri pabrik pengolahan bubur kertas yang dikelola Sinar Mas Group.
Terminal pelabuhan internasional khusus dengan teknologi konstruksi terbaru dibangun dengan ukuran platform panjang 450 meter dan lebar 50 meter. Laut sekitar dermaga cukup dalam hingga mampu menampung kapal - kapal besar dan sekali sandar bisa menampung 3 kapal ukuran 75 knot.
Dermaga Modern tersebut terletak di Tanjung Tapa, Desa Simpang Tiga Jaya, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Gadang Hartawan, Publik Afair PT OKI Pulp & Paper mengungkapkan pihaknya sudah mengantongi semua perizinan, baik dari pusat maupun daerah setempat.
"Kami telah melengkapi perizinan, dengan itu dapat meminjam pakai kawasan (mangrove) dengan panjang 20 meter. Itu kami bangun langsung di atas mangrovePohon bakau di hutan lindung pun tidak kena. Intinya sudah ada keberpihakan semua," katanya, Senin (20/7/2020).
• Video : Polda Sumsel Tangkap Dua Sindikat Pembobol Rekening Nasabah Bank Daerah di Ogan ilir
• USMB Universitas Sriwijaya Gandeng 10 Universitas Swasta, Catat Jadwal Pendaftarannya
• Bukan di Karya Jaya, Tengkorak Ditemukan di Pemulutan OI, di Baju Biru Ada Tulisan DKK Kebersihan
Dikatakan lebih lanjut, dermaga laut yang dibangun masuk kategori terminal khusus (tersus), untuk keperluan mendukung industri pulp and paper, seperti bahan baku, ekspor, dan eksplorasi khusus PT OKI Pulp and Papers sebagai pabrik kertas terbesar di Asia Tenggara.
"Tujuan (pembangunan dermaga laut) bisa merealisasikan hilirisasi industri pulp. Lebih banyak ke industri tisu, bisa utuk melakukan ekspansi," katanya.
Masih kata Gadang, pembangunan terminal khusus ini memakan waktu 18 bulan, dengan masa kontruksi dan telah mendapat izin operasi dari Kementrian Perhubungan pada awal Juli 2020.
"Jadi sudah mulai operasional, tinggal saja menunggu alat berat bongkar muat crane yang kini sedang diinstalasi di Boom Baru." ujar Gadang.
Disampaikannya, pembangunan dermaga laut ini telah menghabiskan dana mencapai US 200 juta atau setara nilainya Rp 2,91 triliun.
"Investasi besar untuk sebuah pelabuhan khusus, makanya untuk kepentingan hilirisasi produk tisu bisa berjalan lancar sampai keluar melalui kapal memakai kontainer," ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Ogan Komering Ilir, H. Iskandar, SE optimis daerahnya mampu menyumbang penerimaan yang besar bagi negara seiring telah operasionalnya terminal khusus (tersus) OKI Pulp and Paper di Tanjung Tapa, Ogan Komering Ilir.
"Tentu dengan operasionalnya pelabuhan ini kita optimis mampu meningkatkan PDRB Sumsel dan penerimaan negara dari sektor industri kertas," ungkap Iskandar saat menghadiri undangan PT OKI Pulp & Paper dalam rangka meninjau operasional dermaga samudra Tanjung Tapa.
Iskandar mengpresiasi atas investasi besar yang ditanamkan Sinar Mas Group di Bumi Bende Seguguk.
Iskandar berharap buah pembangunan itu dapat dirasakan masyarakat Sumsel dan OKI khususnya.
"Kita bangga ada industri sebesar ini di Sumsel, harapannya dapat mendongkrak PDRB yang muaranya untuk kesejahteraan masyarakat," tutupnya.