Breaking News

Idul Adha 2020

Bacaan Niat Puasa Tarwiyah dan Bacaan Niat Puasa Arafah 9 Dzulhijjah, Simak Keistimewaannya!

Jelang Idul Adha 2020, inilah bacaan niat Puasa Tarwiyah dan Arafah sebelum hari raya Idul Adha 2020

Penulis: Tria Agustina | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/ ANTON
Ilustrasi Puasa Arafah dan Tarwiyah 

SRIPOKU.COM - Jelang Idul Adha 2020, bacaan niat Puasa Tarwiyah dan Arafah banyak dicari orang.

Hal ini karena mungkin sebagian orang masih belum paham bagaimana bacaan niat Puasa Tarwiyah dan Arafah.

Bagi Anda yang ingin berpuasa nantinya, pastikan sudah tahu niat puasa Tarwiyah dan puasa Arafah.

Lantas bagaimana sebenarnya bacaan niat Puasa Tarwiyah dan Arafah?

Membahas soal bacaan niat puasa, sebagaimana kita tahu dua puasa ini termasuk amalan sunnah yang dianjurkan di Bulan Dzulhijjah yang tinggal menghitung hari.

Awas Jangan Lakukan 5 Hal Ini Saat Berkurban Idul Adha 2020, Begini Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Ilustrasi puasa sunnah Tarwiyah dan puasa sunnah Arafah
Ilustrasi puasa sunnah Tarwiyah dan puasa sunnah Arafah (TRIBUNLAMPUNG.COM)

Selain itu, umat Islam dari berbagi penjuru dunia juga akan melaksanakan ibadah haji di bulan ini.

Ibadah haji ke baitullah menjadi penyempurna rukun islam.

Namun, karena masih pandemi, sehingga ibadah haji ditunda sementara waktu.

Diketahui Idul Adha 1441 H atau 2020 M diperkirakan jatuh pada akhir bulan Juli 2020.

Muhammadiyah sudah menetapkan Idul Adha 1441 H/2020 yang diperingati 10 Dzulhijjah, jatuh pada tanggal 31 Juli 2020.

Namun NU masih menunggu Sidang Isbat oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI yang dilakukan pada 21 Juli nanti.

Jika benar perayaan Idul Adha 10 Dzulhijjah 1441 H jatuh pada 31 Juli 2020, maka Puasa Arafah 9 Dzulhijjah 1441 H jatuh pada tanggal 30 Juli 2020.

Berikut bacaan niat yang bisa kamu amalkan melansir dari Banjarmasinpost.co.id.

Puasa di Jepang lebih panjang, sampai 15 jam sehari
Puasa di Jepang lebih panjang, sampai 15 jam sehari (Sripoku.com)

Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah

Sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah menjadi hari yang paling istimewa untuk memperbanyak amalan di anataranya yakni mengerjakan puasa sunah.

Puasa Arafah

Puasa arafah merupakan puasa sunnah yang dilakukan pada hari arafah, tepatnya pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Puasa yang paling dianjurkan di bulan Dzulhijjah adalah puasa arafah.

Apalagi bagi orang yang tidak sedang melakukan ibadah haji.

Adapun niat puasa Arafah sebagai berikut

نويتُ صومَ عرفة سُنّةً لله تعالى

Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala

Artinya: Saya niat puasa Arafah, karena Allah ta’ala.

Puasa Arafah adalah puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah di saat para jamaah haji sedang melaksanakan wukuf di Padang Arafah.

"(dengan) berpuasa pada hari Arafah aku mengharap Allah dapat menghapus dosa-dosa pada tahun lalu dan dosa-dosa pada tahun yang akan datang" (HR. Muslim)

Hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah bahwa Rasulullah bersabda:

"Tidak ada hari di dalam setahun yang lebih aku sukai untuk berpuasa pada hari itu, daripada puasa hari Arafah (hadits Hasan yang diriwayatkan Thabari di dalam Tahdzib Al-Atsar)".

[Dikutip dari buku berjudul 125 Masalah Puasa, Penerbit Tiga Serangkai hal 87-88]

 Bacaan Niat Puasa Syawal Dalam Tulisan Arab, Latin, dan Hukumnya Digabung dengan Puasa Senin-Kamis

Puasa Tarwiyah

Puasa tarwiyah merupakan puasa yang disunnahkan sebelum Idul Adha, tepatnya pada tanggal 8 Dzulhijjah.

Kesunnahah puasa ini, terangkum dalam hadis yang mengatakan bahwa sepersepuluh bulan Dzulhijjah adalah hari-hari yang istimewa.

Niat Puasa Tarwiyah sebagai berikut.

نويت صوم التروية سنة لله تعالى

Nawaitu shauma al tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala

Artinya: “Saya niat berpuasa sunnah tarwiyah karena Allah ta’ala.”

Gandengan puasa Arafah adalah Puasa Tarwiyah, 8 Dzulhijjah. Puasa Tarwiyah termasuk anjuran nabi.

Karena sebenarnya umat Islam dianjurkan melaksanakan ibadah puasa sunah mulai tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah.

Namun Menurut Ustadz Abdul Somad, antara tanggal 1 - 9 Dzulhijjah itu yang paling afdol adalah tanggal 9 Dzulhijjah.

Anjuran puasa tanggal 1 - 9 Dzulhijjah, sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Tidak ada amal yang dilakukan pada hari-hari lain yang lebih baik daripada yang dilakukan pada sepuluh hari ini para sahabat bertanya, "tidak pula jihad?", beliau menjawab "tidak pula jihad, kecuali seorang laki-laki yang keluar dengan jiwa dan hartanya kemudian ia kembali dengan tidak membawa apapun. (HR. Bukhari).

Meski sama-sama dianjurkan, Puasa Arafah ternyata lebih dianjurkan daripada Puasa Tarwiyah.

Ini karena keistimewaan dari Puasa Arafah sendiri hingga hukumnya menjadi sunnah muakkad (sangat dianjurkan).

Melansir laman Tribunnews.com, keutamaan Puasa Arafah sendiri adalah dihapusnya dosa tahun lalu dan dijaga agar tidak melakukan dosa di tahun mendatang.

Lantas apa istimewanya melaksanakan puasa ini?

1. Keistimewaan Puasa Tarwiyah

Mengutip artikel dari zakat.or.id (tayang 23 Juli 2019) yang ditulis Zainal Abidin, sunahnya puasa tarwiyah terangkum dalam hadits yang mengatakan bahwa sepersepuluh bulan Dzulhijjah adalah hari-hari yang istimewa.

Ibnu Abbas r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda,

Artinya : “Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah.

Para sahabat bertanya ; Ya Rasulullah! Walaupun jihad di jalan Allah ? Rasulullah menjawab: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya (menjadi syahid).” (HR. Bukhari).

Berdasarkan anjuran tersebut, di bulan dzulhijjah ini, sudah selayaknya kita turut mengamalkan puasa ini. 

Dalam hadis lain, disebutkan keutamaan puasa tarwiyah bahwa mampu menghapuskan dosa satu tahun.

2. Keistimewaan Puasa Arafah

Puasa arafah merupakan puasa sunnah yang dilakukan pada hari arafah, tepatnya pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Puasa yang paling dianjurkan di bulan Dzulhijjah adalah puasa arafah.

Apalagi bagi umat muslim yang tidak sedang melakukan ibadah haji.

Dalam kitab Sahih Muslim keutamaan puasa arafah diriwayatkan oleh Abu Qatadah dari Rasulullah SAW.

Artinya: “Puasa di hari arafah dapat menghapusakan dosa dua tahun yang telah lewat dan akan datang, dan puasa asyura (10 Muharram) mampu menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)

Hari arafah dikatakan sebagai hari yang paling utama (afdhal al ayyam), sebagaimana hadits yang diriwayatkan Imam Muslim sebagai berikut:

Artinya; "Tidak ada hari yang lebih banyak Allah membebaskan dari api neraka dibanding hari Arafah.
Namun, puasa sunnah Arafah hanya diperuntukkan untuk muslim selain jamaah haji, sedangkan bagi yang sedang menunaikan ibadah haji tidak disunnahkan, walaupun kuat melaksanakannya."

Hal ini disebabkan ittiba’ kepada sunnah Nabi. Pendapat Imam an Nawawi dalam hal ini adalah makruh.

Namun, berbeda kasusnya jika para jamaah haji sudah tiba di Arafah pada malam hari, maka tidak dimakruhkan.

Nah, untuk kalian yang beragama muslim, alangkah baiknya untuk melaksanakan kedua puasa ini ya.

Karena bulan Dzulhijjah adalah bulan yang istimewa jadi jangan pernah disia-siakan!

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved