Breaking News

Bacaan Niat Puasa Syawal Dalam Tulisan Arab, Latin, dan Hukumnya Digabung dengan Puasa Senin-Kamis

Ramadan 1441 Hijriyah telah berlalu dan memasuki bulan Syawal. Di bulan Syawal umat Islam disunahkan untuk puasa Syawal.

Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM
Bacaan niat puasa syawal. 

SRIPOKU.COM - Ramadan 1441 Hijriyah telah berlalu dan memasuki bulan Syawal. Di bulan Syawal umat Islam disunahkan untuk puasa Syawal.

Di artikel ini akan dijelaskan bacaan niat puasa Syawal yang juga biasa disebut Puasa Enam.

Bacaan niat puasa Syawal akan disajikan dalam tulisan bahasa Arab, latin, dan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia.

Bacaan niat puasa syawal sangat mudah dihapal.

BREAKING NEWS: Beredar Foto Petugas Pakai APD Evakuasi Mayat di Jalan Pipareja Kemuning Palembang

Update Virus Corona di Sumsel, Bertambah 11 Kini Kasus Positif Covid-19 Menjadi 736 Kasus

Lebaran Dibarengi Pandemi Covid-19, Pengamanan Polda Sumsel Berbeda dengan Tahun-tahun Sebelumnya

Puasa Syawal bisa dikerjakan secara berturut-turut enam hari atau berselang-seling atau tak berturut-turut namun ketika bulan Syawal berakhir harus genap enam hari.

Dilansir Sripoku.com dari ceramah ustaz Khalid Basalamah dan Ustaz Adi Hidayat apakah boleh menggabungkan puasa senin kamis dan puasa Syawal. 

Ternyata hukummnya boleh, asal sesama puasa sunnah. 

Menurut Ustaz Khalid Basalamah, keutamaan puasa adalah dapat menjauhkan pelakunya dari api neraka sejarak 70 tahun untuk sekali puasa.

Belum lagi jika kita berpuasa Syawal, maka akan mendapatkan pahala sama dengan berpuasa setahun penuh.

“Diriwayatkan oleh Imam Muslim, Nabi Muhammad bersabda siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal maka dia akan mendapatkan pahala sama dengan berpuasa setahun penuh nonstop,” ujarnya.

 Bacaan Doa Sebelum Belajar dalam Bahasa Arab dan Bahasa Latin Lengkap dengan Artinya

 Agar Hubungan Tetap Harmonis, Inilah 7 Yang Harus Dilakukan Sehabis Bertengkar

Terkait penggabungan puasa Syawal dengan puasa sunah lainnya, dia mengatakan boleh asalkan sesama puasa sunah.

“Kalau dengan yang wajib nggak boleh. Misalnya puasa Syawal digabung dengan puasa bayar utang Ramadhan. Itu tak boleh karena puasa utang itu hukumnya wajib,” terangnya.

Sementara menurut Ustaz Adi Hidayat, ada ulama yang membolehkan ada juga yang tidak.

Mereka yang tidak membolehkan alasannya adalah satu niat hanya untuk satu ibadah, tak boleh digabung-gabung.

Sementara yang membolehkan berpendapat boleh digabung ketika puasa yang lebih rendah hukumnya dipindahkan ke yang lebih tinggi maka otomatis amalan yang rendah sudah dicatat pahalanya karena sudah menjadi kebiasaannya.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved