Berita Sriwijaya FC
Pengalaman Masa Kecil Bek Sriwijaya Jadi Modal Hidup Masa Pandemi, Rela Jadi Supir Untuk Dapat Uang
Tak hanya menjadi sopir, bek nomor punggung 22 ini juga tak malu-mau membantu kakaknya menjadi pelayan berjualan makanan anak kecil
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: adi kurniawan
Eks pemain belakang Cilegon United menapakkan kakinya di sepakbola mulai masuk SSB 2006. Piala Nike ke Malaysia final lawan Thailand hadiahnya mendapat kesempatan main di MU di Eropa lawannya Didier Drogba waktu main di Juventus.
"Dulu posisi saya sayap kiri. Pas juara Suratin se Indonesia jadi bek kiri. Tim Villa 2000 mewakili Indonesia. Saya main bola sejak kecil karena abang dan om pesepabola juga. Dan kalau mau diceritakan banyak prestasi selama ikut SSB," terangnya.
Awal karir di sepakbola profesional main di Persikat Depok 2010 U-17. Lalu main di Villa 2000 Divisi utama 2011-2012 yang pelatihnya Riki Nelsen (sekarang jadi pelatih Sulut United).
Setelah itu memperkuat Persepam Madura Utama (pelatih widodo) 2015 pas Liga dibekukan. Piala Torabika waktu bela Madiun FC 2016. Cilegon United 2017. 2018 membela Persita semifinal kalah lawan Semen Padang. Lalu 2019 kembali ke Cilegon United. Barulah 2020 bergabung dengan Sriwijaya FC.
"Target tentunya ingin menjadikan Sriwijaya FC juara Liga 2 dan promosi naik Liga 1," pungkasnya.