Berita Palembang
AWAS! Selain Covid-19, Banyak Warga Palembang Terjangkit Penyakit Demam Berdarah, Sukarami Terbanyak
Padahal dampak yang diakibatkan oleh DBD ini sama bahayanya dengan Covid-19 yang bisa menyebabkan meninggal dunia.
Penulis: Bayazir Al Rayhan | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sripoku.com, Bayazir Al Rayhan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tidak bisa dianggap main-main mengingat kasus DBD ini merupakan kasus yang paling sering menyerang manusia terutama di musim hujan dan peralihan musim seperti saat ini.
Kasus DBD sendiri saat ini kurang mendapat perhatian dari masyarakat sejak adanya adanya wabah virus corona atau corona virus disease 2019 (covid-19).
Masyarakat fokus untuk melihat perkembangan covid-19 dibandingkan kasus DBD.
Padahal dampak yang diakibatkan oleh DBD ini sama bahayanya dengan Covid-19 yang bisa menyebabkan meninggal dunia.
• Perubahan Cuaca dan Wabah Demam Berdarah Dengue
• Di Tengah Upaya Menekan Penyebaran Covid-19, Ada 1.542 Kasus Demam Berdarah di Sumsel
• Inilah 5 Mitos dan Fakta Demam Berdarah, Orangtua Harus Tahu: DBD Berdampak Lebih Buruk pada Lansia

Angka kasus DBD sendiri saat ini terlihat adanya penurunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Dari hasil rekapan Dinas Kesahatan Kota Palembang, Kasus DBD di Kota Palembang menunjukkan angka penurunan.
Pada bulan Januari lalu kasus DBD di Kota Palembang sendiri tercatat sebanyak 87 kasus, sementara itu di bulan Februari menunjukkan jumlah yang terbilang tinggi yakni ada 121 kasus.
Sementara itu sejak jumlah kasus tinggi pada bulan Februari, angka penurunan pun terlihat pada bulan Maret yang jumlah kasusnya yakni 103 kasus.
Kemudian kasus DBD mengalami penurunan yang cukup signifikan yakni pada bulan April yang mana kasus turun sebanyak 68 kasus menjadi 35 kasus.
• Inilah 4 Jenis Virus Penyebab Demam Berdarah dan Karakteristiknya
• Gejala Demam Berdarah Muncul 7 Sampai 10 Hari Setelah Digigit Nyamuk, Kenali Tanda Berikut Ini
• 5 Makanan Terbaik Mempercepat Pemulihan Diri Ketika Sakit Demam Berdarah

Pada bulan Mei sebanyak 16 kasus, bulan Juni 8 kasus, dan minggu pertama bulan Juni ada 5 kasus DBD.
Dari data yang dihimpun sejak bulan Januari hingga Juli 2020, Kecamatan Sukarami Palembang menjadi kecamatan dengan kasus tertinggi DBD yakni sebanyak 53 kasus.
Sedangkan Ilir Barat 1 menempati posisi di bawah Kecamatan Sukarami yakni sebanyak 45 kasus.
Untuk kasus paling sedikit DBD yakni pada Kecamatan Bukit Kecil Kota Palembang.
Dari data bulan Januari hingga Bulan Juli 2020 berdasarkan data yang diterima oleh Dinkes Kota Palembang tidak ada satupun pasien DBD yang dinyatakan meninggal dunia.