Bidan Tolak Bantu Persalinan

Pendarahan Besar Setelah Kelahiran Mandiri, Sebelumnya Bidan Tolak Bantu Persalinan

Di tengah pendemi Covid-19, masyarakat merasakan pelayanan kesehatan menjadi yang sangat membingungkan.

Editor: Salman Rasyidin
bayiPixabay
Iustrasi bayi 

“Pukul 23.30 WIB kami disuruh pulang, alhamdulilah anak saya lahir dengan normal, jenis kelamin perempuan,” kata Zainuri.

Namun, sehari sesudahnya, saat tiba di rumah, Aljannah masih mengalami pendarahan.

Keesokan harinya Zainuri memanggil bidan lain untuk meminta pertolongan.

“Keesokan harinya istri saya mengalami pendarahan besar dengan wajah pucat, jadi saya memanggil bidan lain."

"Kalau meminta pertolongan ke bidan yang sama, saya takut kembali terjadi hal yang serupa,” ucap Zainuri

Izin praktik bidan SF dicabut

Peristiwa tersebut akhirnya menjadi sorotan Ikatan Bidan Indonesia (IBI).

IBI menilai, bidan SF menyalahi kode etik profesi kebidanan.

Sebagai sanksinya, menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan Sampang, Agus Mulyadi, izin praktik bidan SF dicabut selama tiga bulan.

Selain itu, pihaknya akan melakukan klarifikasi dengan memanggil bidan SF, kepala Puskesmas Bunten Barat (pemegang wilayah), bidan desa, dan organisasi profesi.

 “Jadi sekarang hasilnya sudah direkomendasikan oleh IBI,” ujarnya kepada TribunMadura.com, Minggu (12/7/2020). 

Bidan SF mengaku sakit

Menurut Zainuri, peristiwa tersebut terjadi pada 4 Juli 2020 sekitar pukul 21.30 WIB. Saat itu dirinya mengantar istrinya yang akan segera melahirkan. Namun, bidan SF tak kunjung keluar dan membantu istrinya.

Lalu, suami bidan SF akhirnya keluar dan mengatakan istrinya tidak bisa membantu karena sedang sakit.

“Tapi yang merespons adalah suaminya. Bahkan suaminya itu bilang bahwa istrinya (bidan) sedang sakit,” ujarnya, Selasa (7/7).

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved