Bidan Tolak Bantu Persalinan

Pendarahan Besar Setelah Kelahiran Mandiri, Sebelumnya Bidan Tolak Bantu Persalinan

Di tengah pendemi Covid-19, masyarakat merasakan pelayanan kesehatan menjadi yang sangat membingungkan.

Editor: Salman Rasyidin
bayiPixabay
Iustrasi bayi 

SRIPOKU.COM – Di tengah pendemi Covid-19, masyarakat merasakan  pelayanan kesehatan menjadi yang  sangat membingungkan. Covid -19 seakan jadi modus untuk berbagai kepentingan sehingga menomorduakan sisi kemanusiaan.

Sebagaimana diwartakan Intisari-Online.com bahwa Aljannah (25), warga Sampang, Madura, terpaksa melahirkan secara mandiri dan jadi tontonan warga saat bidan berinisial SF menolak untuk membantu persalinannya.

Peristiwa itu dibenarkan suaminya, Zainuri, yang mengantarnya ke rumah bidan SF di Desa Ketapang Barat, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, pada 4 Juli 2020 lalu.

Menurut Sainuri, kondisi istrinya saat itu sudah kesakitan dan kritis.

Namun, bidan SF tak kunjung keluar rumah.

Zainuri akhirnya terpaksa menelepon keluarganya untuk datang dan membantu Aljannah.

“Kami juga menghubungi keluarga kami untuk membantu,” ujar Zainuri.

Sementara itu, warga sekitar rumah bidan SF juga berdatangan karena mendengar suara istrinya yang kesakitan.

Akhirnya, di tengah warga yang menonton, istrinya melahirkan secara mandiri di depan rumah bidan SF.

Biaya Rp 800.000

Setelah itu, menurut Zainuri, bidan SF keluar rumah dengan menggunakan APD lengkap.

Bidan SF meminta istri dan bayinya masuk untuk dirawat.

“Kami langsung diarahkan masuk ke dalam rumah, kemudian anak dan istri saya dibersihkan."

"Setelah dibersihkan, anak saya diletakkan di inkubator selama kurang lebih lima belas menit,” ujar Zainuri, Selasa (7/7/2020), dilansir dari Tribunnews.

Sebelum pulang, Zainuri mengaku diminta biaya perawatan istri dan bayinya sebesar Rp 800.000.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved