Inilah 10 Hal Terjadi pada Tubuh Jika Berhenti Konsumsi Daging Merah (1): Berat Badan Bisa Turun
Ada beberapa alasan mengapa sesorang memilh untuk tak lagi mengonsumsi daging merah, diantaranya ingin menyelamatkan hewan, melindungi lingkungan
SRIPOKU.COM - Ada beberapa alasan mengapa sesorang memilh untuk tak lagi mengonsumsi daging merah, diantaranya karena ingin menyelamatkan hewan, melindungi lingkungan atau mengubah pola makan.
Daging merah memang sangat disarankan untuk memenuhi kebutuhan akan zat besi.
Kekurangan zat gizi mikro ini akan membuat Anda mengalami penurunan kadar hemoglobin, yang kita sebut dengan anemia. Meskipun demikian, konsumsi daging merah dan daging olahan perlu dibatasi.
• Ingin Daging Merah Empuk? Jangan Mencucinya karena Akan Menjadi Alot dan Kering
• Ramalan Bintang Cinta Senin 13 Juli 2020: Teman-teman Leo akan Menunjukkan Penghargaan Dirimu
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Berikut adalah 10 hal yang terjadi pada tubuh saat kamu berhenti konsumsi daging merah:
1. Berat badan mungkin akan turun beberapa kilogram
Daging merah termasuk padat kalori. Jika kamu menghentikan konsumsi makanan ini, tentu kamu akan kehilangan banyak kalori yang berdampak pada berat badan.
"Sebagian besar porsi daging lebih dari kebutuhan protein tubuh yang sebenarnya," kata Sally Warren, PhD, naturopath tradisional di Metro Integrative Pharmacy.
“Satu porsi daging sapi tiga ons bisa sekitar 170 kalori. Tapi satu porsi kacang bisa sekitar 100 kalori dan tahu sekitar 70 kalori. ”
Awalnya mungkin tidak tampak perbedaan secara signifikan, tetapi lama kelamaan akan terlihat bahwa orang yang berhenti mengasup daging kehilangan lebih banyak berat badan.

2. Tingkat asam pada tubuh akan berkurang
Tubuh yang sehat membutuhkan keseimbangan pH yang baik. Tetapi pola makan modern kebanyakan terdiri dari makanan pembentuk asam, termasuk daging merah.
"Daging merah menghasilkan muatan asam tinggi bagi tubuh untuk menyerap dan menetralkan," jelas Warren.
Menurutnya, keasaman yang tinggi dalam tubuh menciptakan lingkungan yang sempurna untuk penyakit.