Viral di Masyarakat, Pemerintah Resmi Hapus New Normal, Achmad Yurianto Akui Keliru Soal Ini

Jubir Gugus Tugas covid-19 Achmad Yurianto pun menuturkan Pemerintah sudah punya istilah baru

Editor: Fadhila Rahma
ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (13/3/2020). Pemerintah menyatakan hingga Jumat 13 Maret pasien positif COVID-19 di Indonesia bertambah dari 34 menjadi total 69 kasus, lima diantaranya dinyatakan sembuh dan empat diantaranya meninggal dunia. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.(ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN) 

Beradaptasi memang akan menyebabkan rasa kecewa dan frustrasi, akan tetapi Borland menyarankan agar kita tetap berusaha melewati proses adaptasi dengan mempertahankan rutinitas harian.

"Ada banyak hal di luar kendali namun kita tetap harus bisa mempertahankan rutinitas harian, seperti mengerjakan tugas-tugas yang bisa kita selesaikan untuk mendapatkan pencapaian nyata," ucapnya.

2. Tetap terhubung dengan orang lain

Kecewa dan frustrasi adalah perasaan yang tidak bisa dihindari di tengah situasi seperti ini.

Borland menyarankan agar kita tetap terhubung dengan orang lain.

"Kita bisa dengan mudah terbawa emosi negatif, terutama perasaan ter isolasi dan kesepian," katanya.

Untuk mengurangi pengaruh negatif, cobalah untuk berkomunikasi dan menceritakan apa yang kita rasakan kepada teman, keluarga atau orang terdekat.

Cara ini dipercaya mampu membantu kita agar tidak lagi merasa sendiri.

Hal tersebut juga berlaku di dunia pekerjaan.

Agar pekerjaan tetap lancar, kita harus memiliki komunikasi yang lancar dengan atasan dan rekan kerja kita.

Dengan tetap terhubung dengan rekan kerja atau atasan, maka kita bisa mendiskusikan dan mencari solusi dari hambatan pekerjaan yang kita alami.

3. Fokus pada masa kini

Borland menjelaskan bahwa situasi pandemi akan membuat kita selalu membayangkan hal buruk atau masa depan dan menyesali apa yang seharusnya kita lakukan di masa lalu.

"Sangat sulit untuk berfokus pada masa kini karena banyak orang memiliki spekulasi dan ketakutan tentang apa yang akan terjadi di hari esok," ucap Borland.

Menurut Borland, hal tersebut justru akan membuat kita tidak bisa beradaptasi dengan keadaan masa kini.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved