Guru SD di Banyuasin Dibunuh
Kepergian Yuyun Duka Mendalam untuk Tetangganya, Sosok yang Ramah dan Suka Membantu Pedagang
Setelah ditangani aparat kepolisian, Yuyun diketahui dibunuh mantan muridnya yang pernah jadi muridnya ketika masih duduk di bangku SD.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Beberapa hari yang lalu, warga Desa Marga Rahayu, Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin digemparkan dengan penemuan sesosok mayat perempuan di dalam ember rumahnya.
Diketahui, mayat tersebut merupakan seorang guru SDN 11 Muara Telang yang biasa disapa Yuyun.
Setelah ditangani aparat kepolisian, Yuyun diketahui dibunuh mantan muridnya yang pernah jadi muridnya ketika masih duduk di bangku SD.
Pria berusia 18 tahun itu kini sudah diamankan aparat kepolisian.
• Niat Jenguk Vicky Prasetyo di Rutan, Mantan Kekasih Malah Terima Perlakuan Begini: Padahal Jauh-jauh
Menempuh perjalanan kurang lebih satu jam dari Palembang menuju dermaga Sri Menanti Banyuasin, wartawan Sripoku.com langsung mendatangi lokasi ditemukannya jenazah Yuyun.
Tak langsung sampai ke lokasi desa tersebut, perjalanan dilanjutkan menggunakan speedboat sekira kurang lebih setengah jam menuju Polsek Muara Telang.
Dari Polsek Muara Telang, perjalanan darat kembali dilanjutkan menggunakan sepeda motor sekira 30 menit hingga sampailah di Desa Marga Rahayu, Kecamatan Muara Telang, Banyuasin.
Walaupun akses perjalanan menuju desa ini cukup jauh, pemandangan desa dan keramahan penduduknya menjadikan kehangatan tersendiri di desa ini.
Penemuan mayat perempuan yang diketahui bernama Yuyun (51) di Desa Marga Rahayu ini membuat semua masyarakat kaget.
• Pencuri di Jakabaring Palembang Ini Nekat Ambil Uang di Balik Bantal yang Ditiduri Penghuni Rumah
Bagaimana tidak, selama ini kejadian penemuan mayat seperti ini tidak pernah terjadi di Desa Marga Rahayu.
Terlebih lagi, Yuyun dikenal sebagai guru yang sudah 19 tahun lebih mengabdi di SDN 11 Muara Telang. Para siswanya pun sudah banyak dan sudah menikah.
Kejadian yang diperkirakan terjadi pada hari Selasa (7/7/2020) lalu sekira pukul 17.30 dan baru diketahui pada Kamis 10.00 WIB tersebut membuat semua kalangan masyarakat desa terkejut.
Yuyun dikenal sudah sejak lama tinggal dirumah seorang diri yang mana ia tinggal tepatnya di sebelah SDN 11 Muara Telang.
Rumah dihuni Yuyun pun terlihat seperti tak terawat, terlihat dari luar ada bagian dinding yang kotor dan terbuat dari bambu anyaman sudah terlihat rapuh dan tak diganti.

Rumah yang cukup besar dan dihuni seorang diri membuat Yuyun seringkali tak betah dirumah dan memilih bergaul dengan tetangganya.
Hal inilah yang membuat Yuyun terkenal ramah dan baik dengan semua orang di mata masyarakat Desa Marga Rahayu.
Menurut penuturan warga sekitar yang juga mantan murid Yuyun sewaktu SD mengatakan, semasa hidupnya Yuyun dikenal baik dan ramah ke semua orang.
Bahkan tak jarang dirinya sering membantu warga sekitar yang kesusahan.
Terlebih lagi dirinya yang sudah tidak mengajar dikarenakan adanya Virus Corona di Indonesia ini membuatnya tak memiliki kegiatan lain dirumah.
• Dulu Gendut Pasca Melahirkan, Ashanty Bagi Resep Kurus, 22 Kg Langsung Lenyap Dalam Waktu Singkat
"Keseharian Yuyun ini bagus orangnya, mudah bergaul sesama masyarakat dan saat hari pasar tiba tak jarang dia membantu para pedagang untuk berjualan," kata Haris Rifai saat diwawancarai langsung di dekat lokasi kejadian penemuan mayat Yuyun, Sabtu (11/7/2020).

Yuyun yang dikenal tidak bisa mengendarai motor ini terkadang rela berjalan cukup jauh kerumah tetangganya untuk bersilaturahmi maupun bercerita ke rekan tetangganya mengenai keseharian yang dilakukannya.
"Dia ini berbaur orangnya, saya kan membangun rumah disebelah rumahnya, jadi sering bertemu dengan dia dan ngobrol bersama pekerja lainnya, dia kan udah lama juga jadi dikenal oleh warga disini baik. Kaget juga Yuyun ditemukan dengan kondisi seperti itu," lanjutnya.
Sementara itu istri ketua RT 11 Desa Marga Rahayu yang juga mantan murid dari Yuyun mengatakan bahwa Yuyun sering bercerita mengenai masalah pribadinya kepada teman-temannya.
• Wajib Tahu! Ternyata 6 Jenis Ikan Ini Mengandung Merkuri Sangat Tinggi, tidak Baik untuk Kesehatan
"Dia itu ramah memang, apa-apa selalu bercerita sama kami, aku ini kan mantan muridnya juga waktu SD dulu. Apa-apa pasti cerita bersama kami," ungkapnya.
Meninggalnya Yuyun membuat warga sekitar sangat terkejut terlebih lagi Yuyun harus merenggang nyawa karena dibunuh oleh Ardiansyah (18) yang diketahui juga merupakan mantan muridnya Yuyun.
Rumah pelaku pun berada tak jauh dan masih satu RT dengan Yuyun.
Tidak butuh waktu lama Tim Puma Polres Banyuasin, untuk mengungkap kasus pembunuhan terhadap guru SD Negeri 11 Muara Telang Efriza Yuniar alias Yuyun (45) warga Muara Telang Banyuasin Sumsel.
Tersangkanya yakni, Ardiansyah (18) warga Jalur V Marga Rahayu Marga Telang Kabupaten Banyuasin. Pada saat ditangkap oleh tim puma tersangka tidak melakukan perlawanan, Kamis (9/7/2020).
"Tersangka ini hendak keluar dari rumahnya Jalur V Rt 16 Rw 1 Desa Margarahayu Kecamatan Muara Telang Banyuasin, dan ketika dilakukan penggeledahan didapati HP milik korban merk Vivo dan Nokia terdapat dalam saku celananya," kata Kapolres Banyuasin AKBP Danny Ardiantara Sianipar SIk didampingi Kasat Reskrim AKP Ginanjar SIk.
Saat diamankan, tersangka langsung mengakui bahwa dirinya memang melakukan perbuatannya telah membunuh Korban. Lantaran ingin melakukan pemerkosaan terhadap korban.
Berdasarkan pengakuan tersangka kepada tim puma, menyebutkan bahwa tersangka menonton film dewasa (porno) dan setelah itu menuju rumah korban. Tersangka sudah mengetahui situasi rumah korban.
"Dari hasil keterangan tersangka bahwa tersangka sering mengintip korban pada saat korban mandi," kata Kapolres.
Tersangka kemudian masuk rumah korban dan menunggu korban di samping kulkas dekat kamar mandi. Setelah Korban keluar dari kamar mandi, korban kemudian dicekik lehernya dengan menggunakan kedua tangan lalu pingsan.
Tersangka kemudian membawa korban ke ruang tamu, lalu korban diperkosa di ruang tamu.
• Guru Tewas Tanpa Busana Janda Tanpa Anak, Pernah Suguhkan Minuman ke Tukang Bangunan di Sekolah
• 8 Karyawan PT Pusri Palembang Terpapar Virus Corona atau Positif Covid-19
• Istri Tahanan Bantu Suaminya Kabur dari Tahanan Polsek Sukarami Palembang, Memasukan Gergaji Besi
Mengetahui korban berontak dan teriak meminta tolong, tersangka kemudian menyumpal mulut korban dengan menggunakan ikat rambut yang terbuat dari kain.
Tak sampai disitu saja, tersangka juga mengikat leher korban dengan menggunakan sabuk warna coklat dan charger HP serta mengikat tangan korban dengan menggunakan tali rapia untuk memastikan bahwa korban sudah meninggal dunia.
Setelah korban tak bernyawa, meninggal korban diseret oleh tersangka menggunakan sprei dan dimasukkan ke dalam ember warna hijau dan diikat sprei tersebut dengan menggunakan tali rapia.
Setelah melakukan pembunuhan, lalu tersangka keluar melalui pintu depan rumah korban dan mengunci rumah korban dari luar. kemudian anak kunci tersebut diselipkan dari bawah pintu.
Untuk motifnya, jelas AKBP Danny, tersangka memperkosa korban dikarenakan sebelumnya tersangka sudah menonton film dewasa (konten porno). Tersangka kemudian panik karena korban berontak dan akhirnya dibunuh dengan cara dicekik dan diikat.
Dari penangkapan tersangka diamankan, barang bukti yakni, 1 hp merk Nokia, 1 hp merk Vivo, ember warna hijau, 1 charger Hp warna putih, 1 buah ikat rambut, 1 buah ikat pinggang coklat, 1 buah celana coklat tersangka, dan 1 buah Baju warna hitam adidas, serta tersangka diamankan di Mapolres Banyuasin.