MotoGP
Gara-gara Satu Pembalap, Alumni Yamaha Masuk Daftar Hitam Pabrikan Termuda MotoGP
Enam belas gelar tersebut dipersembahkan oleh pembalap-pembalap beken juga seperti Giacomo Agostini, Kenny Roberts, Wayne Rainey
SRIPOKU.COM - Pengalaman buruk di masa lalu membuat satu pabrikan di MotoGP memasukkan pembalap Yamaha ke daftar hitam mereka.
Yamaha menjadi salah satu pabrikan tersukses di MotoGP. Total ada 16 gelar juara dari kelas utama (500cc/MotoGP) yang mereka raih bersama pembalap andalan mereka.
Enam belas gelar tersebut dipersembahkan oleh pembalap-pembalap beken juga seperti Giacomo Agostini, Kenny Roberts, Wayne Rainey, Valentino Rossi, dan Jorge Lorenzo.
Di sisi lain, para pembalap tersebut juga menuai keuntungan berkat pencapaian impresif mereka bersama pabrikan berlogo garpu tala.
• Ternyata Ada 5 Tips dan Trik Juergen Klopp untuk Juarai Liga Inggris
• Jadwal Liga Spanyol Malam Ini - Espanyol vs Real Madrid, Bisa Unggul 2 Poin atas Barcelona
• Tampol Lawan Hingga Teler, Petarung UFC ini Berantem dengan Wasit
Valentino Rossi pernah menjadi pembalap impian semua tim MotoGP ketika menjadi penguasa kejuaraan pada medio 2001 sampai 2009.
Pun demikian dengan Jorge Lorenzo. Raihan tiga gelar juara MotoGP di Yamaha membuat Lorenzo tidak kesulitan untuk bergabung dengan tim besar lainnya.
Seolah belum cukup, Maverick Vinales dan Fabio Quartararo juga menjadi salah satu pembalap yang paling dicari menyusul hasil apik yang dicapai pada musim lalu.

Namun begitu, ada satu pabrikan di MotoGP yang menyatakan tidak tertarik untuk merekrut penunggang Yamaha YZR-M1 ke dalam tim mereka.
Pabrikan tersebut adalah KTM.
KTM awalnya tidak alergi dengan pembalap Yamaha. Skuad pertama mereka di MotoGP bahkan didatangkan dari tim satelit Yamaha (Tech3) yaitu Pol Espargaro dan Bradley Smith.
Namun begitu, penilaian pabrikan asal Austria tersebut berubah setelah bencana yang mereka alami bersama Johann Zarco pada 2019.
Digadang-gadang dapat tampil melesat seperti ketika membela Yamaha Tech3, pembalap asal Prancis itu justru terpuruk.
Jangankan meraih hasil podium, Zarco lebih sering terlihat di barisan belakang dan nyaris tak pernah finis di depan rekan setimnya, Pol Espargaro.
Ditambah dengan sikap Zarco yang dianggap tidak menyenangkan, KTM akhirnya mengeluarkan sang pembalap dari garasi tim ketika kompetisi masih berjalan.
Kegagalan Zarco tersebut dikarenakan dirinya kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan karakter motor balap KTM RC16.