Detik-detik Jelang Persalinan, Calon Ibu di Empat Lawang Ini Dievakuasi Pakai Rakit karena Banjir

Akibat luapan Sungai Air Keruh, Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker), sejumlah rumah warga di Desa Muara Aman terendam banjir.

Penulis: Awijaya | Editor: Refly Permana
sripoku.com/andi
Camat Paiker, Noperman Subhi meninjau lokasi banjir, di Desa Muara Aman Kecamatan Paiker Kabupaten Empat Lawang, Rabu (24/6/2020) 

Laporan wartawan Sripoku.com, Andi Wijaya

SRIPOKU.COM,EMPATLAWANG - Akibat luapan Sungai Air Keruh, Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker), sejumlah rumah warga di Desa Muara Aman terendam banjir.

Tinggi banjir bervariasi, mulai dari setinggi mata kaki sampai setinggi dada, atau satu meter lebih.

Sementara itu, tadi pagi saat terjadi banjir di Dusun II, Desa Muara Aman, salah seorang ibu hamil yang terpaksa dievakuasi oleh keluarga karena akan segera melahirkan.

 Waktu Sholat Ashar Hari Ini Rabu 24 Juni 2020, Ini Bacaan Niat Salat Ashar & Tata Cara Sholat Ashar

Suami dan keluarganya membawa Hera (25) yang akan melahirkan anak pertamanya ke rumah bidan terdekat.

Menurut informasi, Hera dievakuasi dengan rakit seadaanya yang terbuat susunan dari jeriken, dari rumahnya Desa Muara Aman ke rumah Bidan Mina di Desa Keban Jati Kecamatan Paiker Kabupaten Empat Lawang.

Camat Paiker, Noperman Subhi, dikonfirmasi mengatakan selain merendam pemukiman warga di Desa Muara Aman, di desa lain luapan sungai juga merendam sawah sekitar 50 hektar di Desa Air Mayan.

Hingga pukul 12.00 WIB, banjir masih merendam di Desa Muara Aman. Camat Paiker sejak pagi meninjau lokasi rumah warga banjir hingga sawah terendam.

"Sejumlah rumah ada yang kebanjiran, kandang ternak, serta sekolah SD ikut terendam ," kata Noperman, Rabu (24/6/2020)

Dikatakannya, dalam musibah tersebut tidak sampai mengakibatkan rumah warga hanyut, tapi dirinya mengkhawatirkan karena rumah warga di lokasi banjir masih banyak terbuat dari kayu.

"Alhamdulillah, tidak ada rumah warga yang hanyut, tapi rumah kayu ditakutkan jebol," jelasnya.

Polisi Ungkap Fakta-fakta & Kronologi Kasus Penyerangan Anak Buah John Kei terhadap Kelompok Nus Kei

Ditambahkan Kades Air Mayan Darmawan, mengatakan hampir 50 hektar di areal Palo Dalam dan Pama Sawah, Kecamatan Paiker Rabu (24/6/2020) juga terendam akibat luapan Sungai Air Keruh.

"Sejak semalam air melimpah ke sawah besar sekali, akibatnya sawah terendam, dari aliran Sungai Air Keruh," terang Darmawan

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Empat Lawang Kuswinarto, dikonfirmasi mengaku sudah memerintahkan petugas BPBD kelokasi banjir.

"Anggota kita sudah di lapangan guna membantu masyarakat yang terkana banjir, berjumlah 15 orang," katanya.

Tangis Rahmat Tumpah & Bibir Bergetar Saat Kenang Kebersamaan dengan 3 Anaknya, Saya Rindu Mereka

Dirinya juga mengimbau agar masyarakat khususnya yang berada di pinggiran sungai agar jangan menebang hutan sembarangan karena bisa berdampak kerugian untuk masyarakat itu sendiri

"Bencana ini adalah urusan kita bersama, makanya jaga alam maka alam pun akan menjaga kita, sebab musibah kebanjiran dan tanah longsor yang sering terjadi ini ialah akibat ulah tangan - tangan yang tidak bertanggung jawab, seperti sudah dilarang menebang pohon di hutan lindung tapi kenyataannya masih saja di tebang, "kata Kuswinarto. 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved