Helikopter Mi-17 Penerbad TNI AD Meledak, Praka Andi : Seperti Antara Hidup dan Mati
Pada tanggal 6 Juni 2020 sabtu kemarin, Helikopter tipe Mi-17 milik Penerbad TNI Angkatan Darat jatuh dan meledak
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - Pada tanggal 6 Juni 2020 sabtu kemarin, Helikopter tipe Mi-17 milik Penerbad TNI Angkatan Darat jatuh dan meledak di Kendal, Jawa Tengah.
Helikopter Mi-17 Penerbad dengan nomor regristrasi HA 541 tengah melaksanakan misi latihan terbang endurance dengan materi terbang tactical manuver.
Praka Andi Kurniawan, salah satu crew yang selamat, menceritakan kisah bagaimana dirinya bisa keluar dari helikopter tersebut.
Kisah Andi dibagikan akun youtube TNI AD dengan judul 'Praka Andi: Seperti Antara Hidup dan Mati'.
Andi menceritakan bahwa tidak ada kendala ketika helikopter tersebut take off.

• PETAMBAK Udang di Sungai Menang OKI Ini Kepergok Buang Paket Narkoba Sabu-sabu, Coba Kelabui Petugas
• Masyarakat Mulai Anggap Remeh, WHO Peringatkan Wabah Covid-19 Meningkat dengan Cepat dalam Fase Baru
Pesawat itu kemudian beberapa kali take off dan landing, sampai akhirnya kecelakaan terjadi di salah satu take off.
"Dari landing terakhir sampai take off terus crash itu hanya hitungan detik," kata Andi.
"Posisi itu hanya hitungan detik, jadi saya di dalemnya itu seperti antara hidup dan mati," ujar Andi.
Andi menceritakan bahwa usai helikopter jatuh, dia sempat masih di dalam helilkopter, dan tidak melihat apa-apa.
Yang dilihat Andi hanyalah asap dan gelap.
"Gelapnya bukan gelap malam, hanya asap. Tidak lihat apa-apa. Saya keluar dari pintu belakang. saya orang terakhir yang keluar dari pesawat. Setelah saya keluar, pesawat itu meledak," ungkap Andi.
Makanya Andi membantah jika dirinya disebut meloncat.
"Kalau dibilang meloncat tidak benar. Saya mengalami di situ. Saya tahu persis kru-kru yang masih di samping dan di dalam pesawat," ujar Andi.
Setelah Andi keluar dari pesawat, Ia sempat lari ke pintu kiri dan menarik Letan Wira keluar dan Almarhum sang captain.
"jadi ya rasanya kalau dibilang menyesal ya saya sangat menyesal karena saya tidak bisa menyelamatkan kapten saya yang ada di dalam pesawat," kata Andi.
• UPDATE Pasien Virus Corona di Palembang Minggu 21 Juni 2020, Ini Data Tiap Kecamatan di Palembang
• Ditangkap di Malaysia, 2 Putri Sunda Empire Tak Akui Jadi Warga Indonesia, Miliki Pasport Sunda

Sementara itu, istri dari Praka Andi, Fika Afna Kurniawan sudah memiliki firasat yang tidak enak.
"Seminggu sebelum terjadi (helikopter terjatuh) ini anak yang paling kecil udah rewel banget gak bisa tidur nangis terus, ini kenapa pah ada apa," ujarnya.
"Suami saya jawab, "Gak papa bobok tinggal bobo jangan pikir yang aneh-aneh," kata Istri Paka Andi.
"Terus pagi-pagi pamitan sama anak yang pertama, papah hati hati ya nanti pulang yah pah.. biasanya gak pernah pamitan," kata istrinya menambahkan.
Menurut Fika, anak-anaknya biasa video cal dengan Praka Andi sekitar jam 1 atau 2.
"Biasanya jam satu atau dua, anak-anak video call dengam babanya, pah dimana, masih diatas masih terbang, terus anak pertamanya selalu bilang, pah pulang ya," ujarnya.
"Terus selesai video call, setengah jam kemudian dikasih tahu oleh tetangga, 'Tante tahu gak itu pesawat om rofik, Kenapa? jatuh.. hah serius itu ada suami saya.. kemeduian tetangga ikut syok,"katanya.
• Deretan Mantan Preman dan Gangster Ini Pilih Hijrah, Ada Seorang Preman Tanah Abang Paling Ditakuti
Melansir Kompas.com, Sebanyak 4 dari 9 orang penumpang helikopter ditemukan meninggal dunia. Sedangkan 5 orang sisanya mengalami luka berat.
Saat ini, 4 orang sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Menurut Teguh, 2 prajurit yang dirawat di RS Kariyadi masih berada di ruang Intensive Care Unit (ICU). Sementara itu, 2 prajurit yang dirawat di RS Tentara, kini sudah dalam kondisi sadar.
Hingga kini, penyebab jatuhnya helikopter yang menewaskan 4 prajurit TNI AD itu masih dalam proses investigasi.
Melansir dari Wartakotalive, sementara itu, sebelumnya, salah satu korban kecelakaan Helikopter Mi-17 Penerbad, Lettu Cpn Vira Yudha, menghembuskan nafas terakhirnya setelah sempat dirawat intensif selama 7 hari di RS Kariadi, Semarang.
Lettu Cpn Vira Yudha dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu malam, 13 Juni 2020 pukul 20.10 Wib di RS Kariadi Semarang.
Kabar duka tersebut disampaikan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Nefra Firdaus pada Sabtu (13/6/2020).
Dijelaskan oleh Kadispenad bahwa Almarhum adalah perwira lulusan Akademi Militer Magelang tahun 2013 yang menjabat sebagai perwira penerbang II Siud Heli Serbu I, Flite Heli B, di Skadron-31/Serbu Penerbad yang bermarkas di Lanumad Ahmad Yani, Semarang.
• Pengendara Motor di Simpang Jakabaring Arah Jembatan Ampera Palembang Terjatuh, Ini Penyebabnya!
• Ibu hingga Adik Pengantin Meninggal Usai Pesta Pernikahan, Satu per Satu Kerabat Positif Corona