Mengenal Pektin, Serat Unik ini Membantu Melangsingkan Tubuh: Mengendalikan Berat Badan
Serat Pektin memiliki sifat unik karena dapat berubah menjadi gel, apabila dipanaskan dalam cairan.
1. Diyakini menurunkan risiko kanker usus besar
Beberapa riset uji tabung mengindikasikan bahwa pektin berpotensi membunuh sel kanker usus besar.
Selain itu, dalam sebuah riset yang dimuat dalam International Journal of Biological Macromolecules, dilaporkan bahwa pektin mengurangi peradangan dan kerusakan sel yang memicu pembentukan sel kanker usus besar.
Para ahli berteori bahwa pektin dapat menurunkan risiko kanker usus besar karena dapat menghambat penyerapan galektin-3. Level tinggi galektin-3 dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker usus besar.
Dan jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:
2. Mengendalikan berat badan
Sebagai serat, pektin juga berpotensi untuk mengendalikan berat badan. Dalam beberapa studi, peningkatan asupan serat dikaitkan dengan penurunan risiko obesitas dan kelebihan berat badan.
Sebab, serat memang dikenal sebagai nutrisi yang membantu ‘mengisi’ perut. Sebagian besar makanan berserat juga cenderung rendah kalori.
Studi pada hewan juga mengindikasikan bahwa suplemen pektin merangsang penurunan berat badan dan pembakaran lemak pada hewan tikus.
3. Membantu meredakan gangguan saluran pencernaan
Pektin dapat berubah menjadi gel saat memasuki saluran pencernaan. Hal ini membantu ‘melembutkan’ feses dan mempercepat proses makanan melewati saluran pencernaan, sehingga mengurangi konstipasi atau sembelit.
Tak sampai di situ, serat larut air seperti pektin dapat bertindak sebagai probiotik. Probiotik dapat menjadi sumber makanan untuk bakteri baik yang hidup di dalam usus.
Sifat unik dari pektin juga memberikan efek protektif bagi dinding usus, sehingga mencegah masuknya bakteri berbahaya.

4. Berpotensi untuk mengendalikan gula darah dan lemak darah
Dalam beberapa studi hewan, seperti sebuah riset yang dipublikasikan tahun 2016, dilaporkan bahwa pektin berpotensi untuk mengendalikan gula darah – serta meningkatkan fungsi hormon terkait gula darah untuk mengontrol diabetes.