Hidup di Tengah Ibu Kota Wahati Berjuang Melahirkan Sendiri di Gubuk Beratap Kardus Saat Hujan Deras
Di saat detik-detik melahirkan pun, Wahati harus seorang diri, hanya beratap kardus dan beralas kain sarung, Wahati berjuang melahirkan bayinya.
Lokasi Wahati melahirkan cukup jauh dari jalan raya. Ia melahirkan di tengah kebon yang jarang dilintasi orang.
Memakai terpal Binmas dan Babinsa pun menutupi atas kepala Wahati dan bayinya agar tidak terkena hujan.
Mereka berjalan di bawah hujan sampai akhirnya mencapai jalan raya.
"Di TKP, ibu dan bayi selamat, namun sang ibu terlihat pucat dan lemas usai persalinan yang dilakukannya sendiri," jelas Khoiri.
Saat ini Wahati sudah berada di bawah penanganan tenaga medis.
Kisah Pasien Positif Melahirkan Bayi Negatif Covid-19
Sebelumnya diberitakan, seorang ibu berstatus positif Covid-19, Dyah Setyaningrum, melahirkan bayinya.
Lalu, seperti apa pengalaman Dyah Setyaningrum ketika menceritakan pengalaman melahirkan anak keduanya di RSPAD Gatot Soebroto pada 24 April 2020?
"Waktu itu saya bingung sebenarnya. Posisi sudah habis lahiran, masih sakit, terus harus dijauhkan dari anak saya yang baru lahir, itu langsung dibawa perawat ke ruangan bayi."
"Saya tidak sempat lihat anak saya. Saya tidak bisa menyusui. Sedih. Saya harus membuang ASI saya."
Sepasang mata Dyah berkaca-kaca, dan suaranya bergetar sesekali ketika mengungkapkan pengalamannya tersebut.
Rasa takut dan kecemasan sempat berkecamuk di benaknya ketika tengah mengandung bayinya tersebut.
"Saya takut. Saya takut kalau misalkan kandungan saya bagaimana? Anak saya yang di kandungan seperti apa?"
"Anak saya yang nomor satu, suami saya, semuanya? Saya takut juga dikucilkan."
"Lebih takut lagi nanti saya harus ke mana? Enggak mungkin kan," kata Dyah tak mampu melanjutkan kata-katanya, dalam tayangan Buletin TNI AD yang diunggah di akun YouTube TNI AD, Kamis (14/5/2020).