ANDA Beruntung Jika Punya Uang 100 Rupiah Tahun 1992, Ini Misteri Uang Kertas Paling Kontroversial

Salah satu isu yang sempat heboh dibahas di kalangan pengguna internet adalah pecahan uang kertas 100 rupiah yang dikeluarkan pada tahun 1992.

Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
uangkuno-magelang.blogspot.com
Uang kertas 100 Rupiah. 

SRIPOKU.COM - Uang adalah alat tukar yang masih dipertahankan fungsinya saat pertama ditemukan bahkan hingga sekarang.

Sejak zaman dahulu, uang menjadi alat tukar menukar yang efektif karena memiliki nilai jelas dan mudah penggunaannya.

Meskipun terkadang tiap mata uang nilainya tidak stabil, namun hal ini masih lebih baik dibanding metode alat tukar lain seperti barter.

Di Indonesia, uang sudah dipakai sejak Kerajaan Mataram Kuno yang terbuat dari emas dan perak.

Di luar negeri pun uang sudah digunakan sejak zaman dahulu. Dalam beberapa waktu, uang telah mengalami pergantian bentuk dan nilai, sehingga ada istilah uang kuno atau uang zaman dulu (jadul).

Bisa dibilang uang kuno adalah salah satu jenis peninggalan sejarah. Tak jarang uang kuno ini memiliki harga mahal dan banyak diburu orang karena unik dan langka.

Salah satu isu yang sempat heboh dibahas di kalangan pengguna internet adalah pecahan uang kertas 100 rupiah yang dikeluarkan pada tahun 1992.

Waspada! Jangan Ke Kalimantan Jika Tidak Tahu 8 Larangan Adat dan Etika Suku Dayak, No 5 Mengerikan

Ya,mBagi kamu generasi 80-an pasti tak asing dengan uang kartal ini.

Seperti dikutip dari uanglama.com, kalangan numismatis Indonesia, uang ini dinamai "uang perahu layar" atau "uang kapal layar".

Uang perahu layar yang dimaksud adalah Rp 100 tahun 1992.

Uang tersebut bagian depannya memang bergambar sebuah kapal, tepatnya kapal phinisi asal Sulawesi.

Dalam bahasa Indonesia sesuai EYD, nama kapal tersebut menjadi Perahu Phinisi.

Pada uang Rp 100 tahun 1992, tertulis "PERAHU PINISI", tanpa "H".

Di bawah gambar kapal terdapat tulisan 'Perahu Pinisi'.

Uang ini mulai diedarkan sejak 28 Desember 1992.

Peredarannya berbarengan dengan Rp 500 tahun 1992 bergambar orangutan.

Uang ini beredar cukup lama, yakni sampai tahun 2000.

Apa dan kenapa uang kertas tersebut bisa menarik perhatian masyarakat Indonesia?

Uang kertas pecahan Rp 100 keluaran tahun 1992
Uang kertas pecahan Rp 100 keluaran tahun 1992 ()

Nah, ini informasi mengenai misteri uang 100 rupiah tahun 1992 yang harus diketahui oleh para calon kolektor.

8 Tanaman Beracun Paling Mematikan di Dunia, Tumbuh di Indonesia, Disentuh Saja Bisa Fatal!

Mitos yang Beredar di Masyarakat

Mengeluarkan isi dompet yang cukup dalam untuk memenuhi koleksi pribadinya memang kerap dilakukan oleh para kolektor sejati.

Karena hal itu pula yang akhirnya sering dimanfaatkan oleh oknum-oknum kejahatan untuk meraup keuntungan dengan jalan yang keliru. Nah, berikut adalah mitos-mitos yang beredar di masyarakat seputar uang 100 rupiah tahun 1992: 

Uang Kertas Paling Kontroversial

Berbicara mengenai pecahan uang 100 rupiah pada tahun 1992. Maka sebutan ‘uang perahu layar’ memang kerap digunakan oleh para numismatika untuk menyebut pecahan uang tersebut.

Dinamai begitu karena pada bagian muka uang tersebut memang tergambar sebuah kapal legendaris dari pulau Sulawesi, yaitu kapal Phinisi.

Uang kertas yang dipakai secara resmi sebagai alat tukar pada 28 Desember 1992 tersebut tertulis sebuah kata ‘Perahu Pinisi’ tepat di bawah gambar kapal.

Penggunaan uang pecahan 100 rupiah ini memang cukup lama. Sebelum akhirnya peredarannya ditarik pada tahun 2000 silam. Keberadaan uang ini memang sempat menjadi kontroversi di kalangan masyarakat.

Berbagai isu tentang uang pecahan 100 rupiah pada tahun 1992 ini terus bermunculan hingga membuat rasa penasaran masyarakat akan kebenarannya. Uang 100 rupiah tahun 1992 sendiri kemudian diklaim sebagai barang langka yang sangat susah dicari.

Hal tersebut yang akhirnya membuat banyak para kolektor yang ada di berbagai daerah di Indonesia seolah berlomba-lomba untuk memiliki uang tersebut.

Akibat isu yang berkembang di masyarakat. Ketertarikan para kolektor mata uang kuno pun memang semakin melonjak. Hal inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh orang-orang untuk meraup keuntungan besar.

Salah satunya adalah dengan munculnya pecahan 100 rupiah tahun 1992 dengan tulisan ‘Perahu Layar’ pada bagian bawah kapal yang berada dipermukaan dengan harga yang cukup fantastis. Hal tersebut tentu menjadi sebuah tanda tanya besar yang membuat kehebohan di masyarakat.

Bank Indonesia sendiri sebagai pihak yang mengeluarkan uang pecahan 100 rupiah pada tahun 1992 hanya mengeluarkan uang kertas bertuliskan ‘Perahu Pinisi’. Para numismatis berpengalaman sendiri lebih mengenal uang pecahan 100 rupiah pada tahun 1992 dengan tulisan ‘Perahu Pinisi’.

Hal tersebut yang kemudian menjadi sebuah titik terang tentang peredaran uang 100 rupiah tahun 1992 yang asli. Hanya saja karena isu tersebut telah bergulir cukup lama sehingga hingga saat ini pun masyarakat masih bisa menemukan uang 100 rupiah tahun 1992 dengan tulisan ‘Perahu Layar’.

MISTERI Alam Lain, Cerita Kopassus saat Tersesat di Hutan, Tahu-tahu Ditemukan Dalam Kondisi Begini

Uang Langka dengan Harga Mahal

Maraknya isu yang mengatakan bila uang 100 rupiah keluaran 1992 ini langka dan sulit dicari memang telah membuat para kolektor awam berlomba-lomba untuk mendapatkan pecahan uang tersebut.

Alhasil karena mengira akan menjadi sesuatu yang langka, uang 100 rupiah yang bertuliskan ‘Perahu layar’ pun menjadi sesuatu yang bernilai fantastis.

Harga yang dijual di pasaran pun bisa mencapai ratusan ribu sampai jutaan rupiah. Padahal pada kenyataannya beberapa orang bahkan bisa menemukan uang tersebut dengan mudah di masyarakat. Ketidaktahuan masyarakat mengenai hal ini menjadi sebuah keuntungan tersendiri bagi pihak-pihak atas isu yang telah berkembang.

Beberapa numismatis sendiri mengatakan bahwa uang 100 rupiah tahun 1992 dipatok dengan harga yang tidak terlalu tinggi, yaitu sekitar Rp 5.000 untuk setiap lembar. Sementara untuk uang 100 rupiah tahun 1992 pada cetakan pertama dijual lebih tinggi sekitar Rp 10.000 untuk setiap lembar.

Ciri yang biasa ditemukan pada cetakan pertama ditandai dengan tulisan “Perum Percetakan Uang RI IMP. 1992” di sudut bagian bawah. Dan hampir setiap numismatis berpengalaman mengetahui tentang hal tersebut.

‌Kontroversi Benang Pengaman

Selain kekeliruan masyarakat mengenai tulisan ‘Perahu Layar’. Isu lain yang juga sudah sangat merebak dan hampir dipercaya oleh sebagian besar masyarakat Indonesia adalah mengenai isu benang pengaman yang terdapat pada uang 100 rupiah pada tahun 1992.

Masyarakat sendiri menganggap bahwa benang pengaman yang terdapat pada uang pecahan 100 rupiah pada tahun 1992 itu sebagai penanda uang asli yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Padahal pada kenyataannya uang 100 rupiah tahun 1992 yang asli tidak memiliki benang pengaman di dalamnya.

Salah satu ciri yang menandakan bahwa uang 100 rupiah tahun 1992 tersebut asli adalah tanda air berlambang Garuda Pancasila yang terdapat dalam uang kertas tersebut. Hanya saja karena isu mengenai benang pengaman ini telah beredar luas dan terus bergulir dari tahun ke tahun.

Sebagian besar masyarakat pun lebih percaya bahwa uang dengan benang pengaman tersebut adalah uang kertas yang asli.

‌Dikaitkan dengan Praktek Perdukunan

Isu yang satu ini memang bisa membuat orang geleng-geleng kepala. Pasalnya banyak juga masyarakat yang mempercayai bahwa uang 100 rupiah pada tahun 1992 dapat diubah menjadi pecahan 100 ribu rupiah dengan bantuan dukun atau paranormal.

Meskipun hal tersebut mustahil dilakukan, namun masih banyak masyarakat yang percaya. Diantara mereka bahkan tak sungkan membeli uang 100 rupiah tersebut dengan harga yang lebih tinggi karena termakan oleh isu yang tak jelas asal usulnya.

Hal tersebut tentu sangat membahayakan. Terlebih di Indonesia sendiri praktek perdukunan memang hal yang biasa dan kerap dimanfaatkan untuk sebuah tindakan kejahatan.

‌Muncul Uang 100 Rupiah Tahun 1982

Seperti yang kita ketahui bahwa uang 100 rupiah mulai dicetak pertama tahun 1992. Sebelum akhirnya peredarannya ditarik pada tahun 2000 silam. Sejak pertama kali dirilis, uang tersebut sudah beberapa kali dicetak ulang, yaitu pada tahun 1992 sampai 1996,1999 dan 2000.

Munculnya uang 100 rupiah tahun 1982 pun menambah rentetan sejarah panjang mitos tentang uang pecahan 100 rupiah tahun 1992 yang bisa membuat masyarakat bingung. Nah, kira-kira bagaimana menurut kamu tentang isu yang satu ini? Biar kita tahu tulis komentar di bawah, ya!

Inilah 7 Misteri Kepribadian Bintang Aquarius: Si Misterius Pandai Menyembunyikan Perasaannya

Harga Uang Kertas Saat Ini

Melansir dari Grid.id, Sekarang sih uang kertas pecahan Rp 100 ini udah nggak beredar di pasar alias udah punah.

Dari catatan, Bank Indonesia udah keluarkan surat keputusan pencabutan uang kertas tahun emisi 1992 ini waktu 2006.

Nah, kalo udah ditarik dari pasaran, kita masih bisa tukarkan uang itu ke Bank Indonesia sampai November 2016.

Sekarang, waktu penukaran udah lewat, uang kertas Rp 100 masih ada di pasar. Tapi, kali ini, harganya berbeda.

Ada banyak kolektor barang-barang antik yang udah siap melepas uang kertas Rp 100 dengan harga selangit.

Gambar kapal phinisi yang sedang berlayar itu jadi daya tarik tersendiri.

Makanya, nggak heran, ada banyak kolektor yang bela-belain kasih uang jutaan rupiah buat koleksi uang kertas Rp 100.

Bahkan, ada yang berani jual sampai jutaan rupiah.

Untuk harga perlembarnya uang kertas pecahan seratus rupiah bergambarkan kapal layar tersebut dibisa di hargai Rp 600 ribu.

Namun ada juga sebagian dari kolektor yang menjualnya dengan harga Rp 800 ribu loh.

Nah, jika menurut pantauan team Sripoku.com, dari aplikasi penjualan onlien, uang kertas 100 rupiah tahun 992 ini banyak dijual orang dengan harga kisaran  antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta! 

Nah, agar kalian tidak terjebak, diatas tadi sudah dijelaskan misteri uang 100 rupiah tahun 1992 yang harus diketahui oleh para calon kolektor.

Kamu harus memiliki ketelitian serta sikap yang bijak agar tidak terjebak ke dalam mitos-mitos sesat yang bisa merugikan.

====

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved