Berita OKI
Kronologi Perampokan Kapal Asing Berbendera Australia di Perbatasan Sungai Menang OKI - Lampung
Kapal berbedera Australia berjenis yacht bernama Hoopla itu dirampok di perairan Ogan Komering Ilir (OKI), Jumat 22 Mei 2020, sekitar pukul 24.00 wib
SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG -- Kapal berbedera Australia berjenis yacht bernama Hoopla itu dirampok di perairan Ogan Komering Ilir (OKI), Jumat 22 Mei 2020, sekitar pukul 24.00 wib.
"Ya memang benar lokasi nya berada di perairan yang masuk wilayah Kabupaten OKI," ucap Kapolsek Sungai Menang Ipda Suhendri, Jum'at (29/5/2020).
Dijelaskannya, dari keterangan pemilik kapal Tadeusz peristiwa berawal saat korban yang berlayar sendiran dari Australia menuju Jakarta.
Ia berlayar dengan maksud hendak menjual kapal, namun perompakan terjadi di wilayah tugasnya.
"Lokasi kejadiannya di pinggiran laut, perbatasan antara Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten OKI (Sumsel) dan perairan Kuala Teladas Kabupaten Tulang Bawang (Lampung)," jelas Kapolsek.
• Gambaran Sektor Pariwisata Indonesia Jika New Normal Diterapkan,Wihsnutama Ungkap Ada Perubahan Tren
• Warga Ogan Ilir dan OKI tak Pakai Masker Saat ke Pasar Tradisional akan Disuruh Pulang atau Dihukum
"Kami bersama personil Polda Lampung akan segera mengungkap kasus perompakan tersebut," tambahnya.
Dikutip dari Tribun Lampung, Polda Lampung saat ini sedang berkoordinasi dengan Ditpolair Polda Sumatera Selatan melalui Kasatpolair OKI Polda Sumatera Selatan untuk menyelidikan kasus perampokan kapal asing.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan akibat aksi perompakan ini korban mengalami kerugian yang cukup banyak.
"Uang 700 dolar australia juga diambil oleh kawanan pencuri," tutur Pandra, Rabu 27 Mei 2020.
Lanjut Pandra, selain uang tunai korban juga kehilangan GPS dan alat navigasi, Handphone Iphone, BBM, Dokumen kapal, paspor, bahan makanan, alat masak.
• Sebelum Didekati Atta Halilintar, Anang Pernah Sindir Kriteria, Pasrah Aurel tak Dinikahi Orang Kaya
• Petani Padi di Muratara Mulai Panen, Dinas Pertanian Perkiraan 7,018 Ton Tanaman Padi Per Hektare
"Termasuk kemudi kapal lalu dinamo starter, serta accu," imbuh Pandra.
Pandra menuturkan saat ini pihaknya berkoodinasi dengan dengan Ditpolair Polda Sumatera Selatan melalui Kasatpolair OKI Polda Sumatera Selatan.
"Karena TKP tindak pidana terjadi di Sumsel, jadi ditindak lanjuti disana sesuai wilayah yuridisnya," kata Pandra.
Pandra menambahkan,Satpolair Polres OKI telah bergerak mengamankan barang bukti berupa GPS, Perahu 8 pk, tv. Perahu stenlis tanpa mesin, tali kapal layar kapal, satu alat pemancar sinyal/ epib.
Namun tersangka sudah melarikan diri, saat ini masih pengejaran," tandasnya.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan pelaku perompakan kapal layar Hoopla diduga lebih dari satu orang.
"Dari keterangan korban, pelaku diduga berjumlah sepuluh orang," kata Pandra, Rabu 27 Mei 2020.
Lanjutnya, korban tak bisa berbuat apa-apa lantaran diantara pelaku tersebut membawa senjata api.
"Empat dari sepuluh orang pelaku diduga membawa senjata api, sehingga korban tak bisa berbuat apa-apa," tutur Pandra.
Pandra menuturkan korban sempat menekan tombol alat keselamatan pelayaran EPIRB (Emergency Position Indicating Reported Beacon) namun akhirnya mati lantaran sumber tenaga diambil komplotan pencuri.
"Signal emergency tersebut diterima oleh IMO (International Maritime Organization) dan diteruskan kepada Kedubes Australia di Jakarta, kemudian Pihak Kedubes Australia meneruskan info tersebut kepada instansi terkait," tuturnya.
"Termasuk Polri yang kemudian Anggota Dit Pol Air Polda Lampung bersama Polres Tulang Bawang menggunakan Kapal Polisi no Lambung 2001 bergerak menuju titik koordinat dimana korban berada," imbuhnya.