Terancam Punah, Inilah 8 Suku Pedalaman Indonesia yang Masih Terasingkan, Nomor 3 Mengerikan!

Masih banyak orang yang belum mengetahui Suku pedalaman yang ada di Indonesia.

Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
Aktual.com
Suku Sakai 

Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara. Yang perlu diingat, Orang Togutil sendiri tak ingin disebut "Togutil" karena Togutil bermakna konotatif yang artinya "terbelakang".

Kehidupan mereka masih sangat tergantung pada keberadaan hutan-hutan asli.

Mereka bermukim secara berkelompok di sekitar sungai. 
Komunitas Togutil yang bermukim di sekitar Sungai Dodaga sekitar 42 rumah tangga.

Rumah-rumah mereka terbuat dari kayu, bambu dan beratap daun palem sejenis Livistonia sp. Umumnya rumah mereka tidak berdinding dan berlantai papan panggung.

Suku Togutil yang dikategorikan suku terasing tinggal di pedalaman Halmahera bagian utara dan tengah, menggunakan bahasa Tobelo sama dengan bahasa yang dipergunakan penduduk pesisir, orang Tobelo.

Orang Togutil penghuni hutan yang dikategorikan sebagai masyarakat terasing, sementara orang Tobelo penghuni pesisir yang relatif maju.

Selain itu fisik orang Togutil, khususnya roman muka dan warna kulit, menunjukkan ciri-ciri Melayu yang lebih kuat daripada orang Tobelo.

Ada cerita, orang Togutil itu sebenarnya penduduk pesisir yang lari ke hutan karena menghindari pajak. Pada 1915 Pemerintah Belanda memang pernah mengupayakan untuk memukimkan mereka di Desa Kusuri dan Tobelamo.

Karena tidak mau membayar pajak, mereka kembali masuk hutan dan upaya itu mengalami kegagalan. Dari sini lah rupanya beredar cerita semacam itu. Namun cerita ini rupanya tidak benar.

 

3. Suku Kombai, Papua

Suku Kombai
Suku Kombai (Tribunnews.com)

Mungkin banyak dari anda yang belum pernah mendengar suku ini di Indonesia, karena suku ini baru ditemukan keberadaannya 30 tahun yang lalu.

suku ini merupakan suku etnis yang tinggal dipedalaman hutan Papua, dan membangun rumah-rumah mereka di atas pohon.

Kedua suku ini memiliki ritual budaya yang hampir sama salah satunya adalah masih menggunakan koteka sebagai pakaian mereka hingga kini, meskipun pada awal ditemukannya telah dikenalkan dengan pakaian.

Selain sebagai suku pedalaman terasing di Indonesia kedua suku ini juga merupakan suku kanibal.

Mereka akan memakan sesamanya sebagai bentuk hukuman atau digunakan sebagai sistem peradilan yang dianut oleh mereka.

 

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved