Sekelompok Guru Terobos Jalan Rusak Demi Mengajar Murid di Pedalaman tanpa Internet dan Televisi
imbauan belajar di rumah dengan sistem daring untuk memutus mata rantai Covid-19 atau Virus Corona, tidak semua pelajar bisa melakukannya.
Begitu juga dengan guru pembimbingnya. Satu kelompok, guru pembimbing. Ada kampung yang 3 punya kelompok, guru pembimbingnya juga 3.
Hilarius menuturkan, di setiap kampung, guru dan siswa melaksanakan kegiatan belajar mengajar di halaman rumah. Terkadang, di bawah pohon dan juga taman bunga.
Intinya, mencari tempat yang agak teduh biar bisa belajar dengan nyaman. Proses belajar tetap mengikuti protokol kesehatan yakni menggunakan masker dan jaga jarak.
"Kesan sangat berbeda dengan pembelajaran di seperti biasanya. Tetapi anak-anak sangat menikmati itu. Mereka juga tidak pernah bosan untuk mengerjakan tugas yang kami berikan.
Bahkan kami datang mereka sudah sekitar setengah jam menunggu. Semangat belajar mereka sangat luar biasa," ungkap Hilarius.
• Jadwal Cuti Lebaran Idul Fitri 2020 di Tengah Pandemi Corona, PNS dan BUMN Mulai Masuk Tanggal ini
Hilarius menceritakan, meski bisa bertemu guru, ada murid mengaku sudah sangat rindu dengan suasana sekolah. Begitu pun para guru, semuanya ingin sekali kembali ke sekolah seperti biasa.
Hilarius mengungkapkan, di tengah pandemi Covid-19, para guru SMPN 3 Waigete tetap semangat membimbing anak-anak.
Saat mereka terkendala kekurangan buku referensi untuk bagikan kepada siswa-siswi supaya bisa kerja tugas rumah.
"Semuanya kami jalani tanpa beban. Demi anak-anak kami rela melewati jalan yang kondisinya rusak parah. Jalannya masih tanah dan penuh kerikil.
Teman guru yang tidak punya motor pakai jasa ojek menuju kampung anak-anak. Kalau tidak ada ojek, kami terpaksa jalan kaki 3 kilo meter lebih," ungkap Hilarius.
"Apapun tantangannya, kami sanggup. Paling utama bagi kami adalah anak-anak harus mendapat pendidikan," sambung dia.
Sementara itu, seroang siswi SMPN 3 Waigete, asal Kloangaur, Maria Lanti, mengaku sangat bersyukur bisa menerima pelajaran dari guru di tengah pandemi Covid-19 ini.
Maria mengatakan, semua anak-anak di kampungnya itu tidak bisa belajar online seperti di kota atau di tempat yang ada jaringan internet.
• Jadwal Cuti Lebaran Idul Fitri 2020 di Tengah Pandemi Corona, PNS dan BUMN Mulai Masuk Tanggal ini
Maria menyebut di kampungnya itu serba terbatas. Televisi, radio, dan juga ponsel tidak ada. Mau belajar apa di rumah. Tidak ada sumber belajar.
"Kami sangat berharap virus corona ini segera berakhir. Kami sudah sangat rindu kembali ke sekolah. Lain sekali setiap hari tinggal di rumah dan tidak dapat pelajaran dari guru," ujar Maria.
Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul Siswa Sulit Belajar Online Guru di Pedalamanan
Rela Lewati Jalan Rusak untuk Mengajar https://regional.kompas.com/read/2020/05/21/11301941/siswa-sulit-belajar-online-guru-di-pedalaman-rela-lewati-jalan-rusak-untuk?page=all#page4