CERITA Soeharto Dapat Kabar ada Kawanan Gajah Mengamuk di Palembang, Ini Perintahnya ke Prajurit TNI

Presiden Soeharto ternyata pernah memerintahkan para prajurit TNI menggiring kawanan gajah masuk ke hutan. Peristiwa itu membuat prajurit TNI menangis

Editor: Welly Hadinata
(ARSIP FOTO) KOMPAS / JB SURATNO
Soeharto sedang mencoba mobil hadiah dari PM Malaysia Mahathir Muhamad, di Jakarta, 19 Mei 1994. 

SRIPOKU.COM - Para prajurit TNI pernah diperintah oleh Soeharto untuk menggiring kawanan gajah masuk ke dalam hutan.

Saat menjadi presiden, Soeharto ternyata pernah memerintahkan para prajurit TNI menggiring kawanan gajah masuk ke hutan.

Selama 32 tahun memimpin Indonesia, Soeharto memang memberikan perhatian kepada banyak hal.

Termasuk kepada binatang, serta lingkungan mereka.

Emil Salim, seorang mantan menteri di era Soeharto mengungkapkan kisah tentang Soeharto dan penggiringan kawanan gajah agar masuk kembali ke dalam hutan.

Emil Salim menuliskan kisah itu dalam buku "Pak Harto The Untold Stories" terbitan Gramedia, tahun 2012 lalu.

Gajah Masuk Kampung Ngamuk dan Injak Warga Muratara Hingga Tewas, Kaget Karena Lihat Kerumunan
Gajah Masuk Kampung Ngamuk dan Injak Warga Muratara Hingga Tewas, Kaget Karena Lihat Kerumunan (Istimewa/handout)

Dalam buku itu Emil Salim mengatakan, peristiwa itu terjadi saat dia menjadi menteri yang mengawasi dan melestarikan alam.

Tiba-tiba dia mendapatkan telepon dari Palembang.

Isi telepon tersebut menyatakan, para tentara yang ada di sana sedang bersiap-siap hendak menembak rombongan gajah yang "mengamuk".

Kawanan gajah tersebut merusak kebun-kebun dari sebuah desa transmigrasi yang baru saja didirikan.

Mendapatkan laporan itu, Emil lantas mempelajarinya.

Ternyata gaja-gajah yang hidup di hutan pedalaman Sumatera itu memang memiliki ritual, yaitu pergi ke laut setahun sekali untuk memperoleh garam.

Jalan yang harus mereka lalui selalu sama.

Sayangnya, jalan tersebut belakangan digunakan untuk membuat kebun, dan hal itu tidak diketahui oleh Dinas Transmigrasi saat itu.

Penduduk yang ketakutan itu kemudian meminta bantuan para tentara.

Emil Salim segera melaporkan peristiwa itu kepada Soeharto, Panglima ABRI saat itu Jenderal TNI Try Sutrisno.

Soeharto pun segera melarang para tentara menembaki gajah-gajah tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved