Virus Corona di Sumsel

Seorang Warga di Karang Dapo Muratara Sebut Kepalanya Didorong oleh Lurah, Lurah: Dia Salah Paham

Seorang warga bernama Dien Saputra mengaku mendapat perlakuan tak mengenakkan dari lurah di kampungnya.

Editor: Refly Permana
Sripoku.com/ Antoni
Ilustrasi Virus Corona Covid19 di Sumsel 

SRIPOKU.COM, MURATARA - Seorang warga bernama Dien Saputra mengaku mendapat perlakuan tak mengenakkan dari lurah di kampungnya.

Dien Saputra adalah warga Kelurahan Karang Dapo, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).

Dien mengaku kepalanya didorong oleh oknum pejabat di kelurahan tempat tinggalnya tersebut.

PMI Musi Rawas Bagikan Paket Sembako kepada Masyarakat Desa Taba Renah, Ada Gula dan Beras

Saat itu dirinya menanyakan soal nama-nama warga yang mendapat bantuan sosial dampak Virus Corona atau Covid-19.

"Saya kan nanya nama-nama warga yang dapat bantuan itu, datanya itu 50 persen keluarga perangkat kelurahan semua. Padahal masih banyak warga yang terdampak Covid-19 tidak dapat bantuan."

"Dia tidak senang saya buat status di facebook, dia ke rumah saya, dia emosi, dia dorong kepala saya," cerita Dien Saputra kepada Tribunsumsel.com, Sabtu (16/5/2020).

Dien mengatakan, apa yang telah dilakukan lurah itu sangat tidak mencerminkan sikap seorang pemimpin.

Dia akan berkonsultasi dengan Camat Karang Dapo terkait perlakuan tak mengenakkan oleh Lurah kepada dirinya.

"Saya mau konsultasi dulu sama Camat. Seorang pemimpin seharusnya tidak bersikap seperti itu kepada warganya," ujar dia.

Cerita Judika Pernah Dihubungi Orangtua Duma untuk Segera Meninggalkan Duma, Gue Mau Break (Putus)

Sementara itu, Lurah Karang Dapo, Harliya Royani saat dikonfirmasi membantah bahwa dirinya tidak mendorong kepala warganya tersebut.

"Kalau dikatakan saya dorong kepalanya, itu sama sekali tidak benar, fitnah itu. Saya cuma pegang bahunya, terus dia nunduk, kena lehernya dikit.

Saya itu biasa kalau sama orang yang lebih muda pegang bahunya, saya mau jelaskan ke dia, supaya dia paham tentang bantuan ini, tapi dia melawan, tidak mau dijelaskan," kata Lurah.

Lurah menjelaskan, nama-nama yang terdata untuk mendapat bantuan sosial dampak Covid-19 tersebut belum sempurna karena harus diverifikasi lagi.

"Dia salah paham, data itu belum sempurna, bantuan ini kan ada enam tahap, ini baru tahap pertama, nanti akan kita perbaiki terus sampai sempurna," katanya.

Tak Digaji Kerja di Jambi, Pemuda Asal Jateng Ini Kabur ke Palembang, Kini Bersama Driver Taksol

Menurut Lurah, bagi warga yang merasa belum dapat bantuan bisa langsung melapor ke Ketua RT setempat dan akan didata kembali untuk dapat bantuan di tahap selanjutnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved