Virus Corona di Sumsel
IDI Palembang Ungkap Tenaga Medis di Poli dan IGD Kerap Pakai APD tak Sesuai Standar
Permasalahan kompleks terkait Alat Pelindung Diri (APD) dinilai menjadi salah satu faktor penyebab dari banyaknya tenaga kesehatan yang terpapar covid
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Permasalahan kompleks terkait Alat Pelindung Diri (APD) dinilai menjadi salah satu faktor penyebab dari banyaknya tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Palembang, DR.dr. Zulkhair Ali SpPD, mengatakan selain ketersediaan, penggunaan APD yang tidak sesuai standar nyatanya juga bisa menjadi faktor penularan Covid-19 atau Virus Corona bagi para tenaga kesehatan.
"Jadi masalah APD memang sangat kompleks dan tidak sederhana. Persoalan ini tidak hanya dialami Indonesia saja, bahkan negara adikuasa seperti Jerman dan Amerika juga mengalami hal yang sama," ujarnya, Jumat (15/4/2020).
• Satu Warga Positif Corona, Dua Blok Salah Satu Perumahan di Gandus Lakukan Karantina Mandiri
Dikatakan Zulkhair, ditengah terbatasnya ketersediaan APD, sedari awal peran masyarakat dalam mendukung tugas para tenaga medis sudah begitu besar.
Termasuk dengan gerakan menyumbang APD bagi para tenaga medis.
Namun nyatanya sebagian besar APD yang diberikan itu tidak sesuai standar kesehatan.
Sebab pada dasarnya, APD sesuai standar dibuat berdasarkan bahan khusus yang dijual dengan harga minimal Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta per satu set.
Dan idealnya APD tersebut hanya untuk digunakan satu kali pakai.
"Saya pribadi sangat mengapresiasi kepedulian masyarakat luas terhadap keselamatan tenaga medis.
Tapi faktanya memang sebagian besar APD yang disumbangkan itu tidak standar. Kita semua tahu sudah banyak tukang jahit, konveksi ataupun UMKM yang membuat APD.
Dari segi bentuk itu memang bagus. Tapi kalau dari segi standar, jelas sangat tidak sesuai," ujarnya.
• Naik Rp 7.000, Harga Emas Antam Hari Jumat 15 Mei 2020 Berada di Angka Rp 917.000 per Gram
Meskipun begitu, Zulkhair menuturkan, pada umumnya tenaga kesehatan yang bertugas di tempat penanganan inti Covid-19 sudah menggunakan APD sesuai standar.
Namun tidak demikian bagian tenaga medis yang bertugas di poli-poli ataupun IGD.
Masih banyak diantara mereka yang menggunakan APD level 1 atau 2 yang tingkat keamanannya tidak setinggi dengan APD level 3.
Itulah mengapa, kata Zulkhair mayoritas tenaga medis yang terpapar Covid-19 adalah mereka yang justru bertugas di poli atau IGD, bukan yang bertugas di bagian zona merah Covid-19.