Harga Naik Sampai 30 Persen, Penjual Kue Lebaran di Pasar Inpres Pali Sepi Pembeli
Pedagang kue lebaran saat ini mulai memenuhi sejumlah pasar dan kalangan di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) jelang Lebaran Idul Fitri 1441
Penulis: Reigan Riangga | Editor: adi kurniawan
Laporan wartawan Sripoku.com, Reigan Riangga
SRIPOKU.COM, PALI -- Pedagang kue lebaran saat ini mulai memenuhi sejumlah pasar dan kalangan di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) jelang Lebaran Idul Fitri 1441 H.
Meski demikian, berdasarkan pantauan, Kamis (14/5/2020) di Pasar Inpres Pendopo PALI Kecamatan Talang Ubi, sejumlah pedagang mengaku bahwa kini penjualan masih sepi.
Iwan salah satu pedagang kue dan buah-buahan berkata, bahwa sejak menggelar lapaknya sejak seminggu lalu, kondisi pasar sepi.
"Mungkin masih mewabahnya Virus Corona ini, sehingga pengunjung sepi. Sejak kami membuka lapak dagangan, pengunjung pasar belum banyak tertarik untuk membeli kue lebaran," ungkap Iwan, Kamis.
Ia menjelaskan untuk harga berbagai jenis kue lebaran tahun ini melonjak tajam, kenaikannya mencapai 30 persen.
• Poetra Rent Car Palembang Berikan Diskon 30 Persen untuk Sewa Mobil Semua Merek
• Alihkan Rp 10 Miliar Anggaran Perjalanan Dinas DPRD OI Untuk Perangi Covid-19
• Pertamina EP Asset 2 Berikan Paket Semabko Kepada Insan Pers yang Tergabung di PWI Muaraenim
"Dari biasanya dijual per kantong Rp15.000, saat ini mencapai Rp 25.000/kantong. Alasan dari pengepul menaikan harga, katanya pengiriman barang terhambat gara-gara banyak daerah berlakukan PSBB," jelasnya.
Bukan hanya harga kue lebaran yang alami kenaikan, tapi juga sejumlah bahan pangan lainnya juga merangkak naik.
Seperti sayuran, buah-buahan bahkan harga gula putih masih bertahan diangka Rp 18.000/kg.
Sementara, Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagprin) Kabupaten PALI Ida Martini menyebutkan bahwa pihaknya terus lakukan pemantauan dalam menekan harga-harga kebutuhan pokok.
"Sejauh ini belum ada kenaikan yang signifikan. Hanya gula putih yang masih tinggi, tapi yang lainnya masih normatif," ujar Ida Martini.