Ramadan 2020
Menyambut Lailatul Qadar Ramadan 1441 H, Ini Amalan yang Bisa Dibaca & Kenali 12 Tanda Kemunculannya
sebentar lagi Ramadan 1441 H akan memasuki 10 malam terakhir. Untuk diketahui 10 malam terakhir pada bulan Ramadan disebut Lailatul qadar.
Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - Tak terasa Ramadan 1441H telah berjalan beberapa waktu.
Dan sebentar lagi Ramadan 1441 H akan memasuki 10 malam terakhir. Untuk diketahui 10 malam terakhir pada bulan Ramadan disebut Lailatul qadar.
Maka, dianjurkan jika melihat tanda-tanda bersegera melakukan amalan dan tingkat ibadah.
Malam penting dalam bulan Ramadan 1441H atau Lailatul Qadar ini, ditandai pada siang harinya. Yakni, mulai dari sinar matahari yang memberikan tanda penyambutan, kemudian angin yang bertiup memberikan isyarat, bahkan akan turunnya sejumlah malaikat.
Nah untuk lebih spesifisik lagi berikut 12 tanda-tanda kemunculan Lailatul Qadar :
1. Malam itu cerah, tidak panas dan tidak juga terlalu dingin, hening dan tenang.
2. Ranting dan dedaunan di pohon seolah-olah menunduk, sedang tawadhu’ atau menunduk.
3. Bagaimana dengan Angin? angin pun juga turut menikmati dan memberikan tanda, sebab menjadi sangat tenang, tidak ada angin yang bertiup kencang bahkan angin ribut.
4. Siang hari sudah ada tanda-tandanya, sinar Matahari terlihat sendu, bersinar kemerah-merahan yang menyejukkan jiwa umat Muslim, tidak terlalu panas.
5. Para malaikat turun ke bumi pada saat malam Lailatul Qadar memberikan berkah dan rahmat kepada manusia sebagaimana mereka sudah mendapatkan amanat dari Allah SWT. Tanda kelima ini paling dinatikan bagi umat muslim, karena inilah yang menantukan nasibnya di hadapan sang Pencipta dan Zat yang Maha Mulia.
6. Cahaya di Langit di malam Lailatul Qadar akan bersinar walaupun tidak ada sinar lampu dan sumber cahaya lainnya.
7. Wilayah yang dipenuhi oleh hewan peliharaan seperti anjing, keledai, dan hewan lainnya akan menjadi lebih tenang.
8. Malam itu, umat Muslim tampak begitu khusyu dan tenang menjalankan ibadah 9. Langit memberikan tanda terang, di mana cuaca sangat cerah menambah ketenangan bagi umat Muslim menjalankan ibadah.
10. Air laut pada saat turunnya malam Lailatul Qadar menjadi tawar. Tidak asin sebagaimana asalnya.
11. Di malam ini bisa saja seseorang yang dikehendaki oleh Allah Swt melihat malam lailatul Qadar dalam tidurnya sebagaimana yang dialami oleh banyak sahabat Nabi Muhammad Saw.
• Ramalan Bintang Cinta Jumat 8 Mei 2020: Taurus Sedang Berusaha Mengenal Gebetan Lebih Dekat
• Menu Wajib Berbuka Puasa Gelandang Sriwijaya Hari Habrian Timun Suri Bikinan Ibunya
12. Hati terasa sangat tenang diantara malam-malam lainnya.
Seperti dijelaskan nabi dalam hadistnya :
عن ابن عباس : أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال في ليلة القدر : ليلة سمحة طلقة لا حارة و لا باردة
تصبح شمسها صبيحها ضعيفة حمراء
“Dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah Saw bersabda tentang Lailatul Qadar:
“yaitu malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin,
pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan.“
(Imam Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 3693)
Lalu ada pula hal-hal yang bisa saat Lailatul Qadar hadir, yakni dengan beribadah dan membaca amalan-aman.
1. Perbanyak Sholat
Pada hadist Nabi maka 7 hari sisa di bulan Ramadhan dan malam-malam ganjil merupakan salah satu turunnya Lailatul Qadar. Hal itu ditegaskan pula dalam hadist ini, di mana malam ke-27 juga tanda-tanda turunnya Lailatul Qadar.
"Demi Allah, sungguh aku mengetahui malam (Lailatul Qadar) tersebut. Puncak ilmuku bahwa malam tersebut adalah malam yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami untuk menegakkan shalat padanya, yaitu malam ke-27. (HR. Muslim).
3. Perbanyak Doa dan zikir
4. Menghatamkan Al Quran
5. Rutin Bersholawat
• Heboh 15 Ramadan 1441 H (8 Mei 2020) akan Terjadi Dentuman Besar, Ini Kata Ketua MUI Kota Palembang
• 6 Tanda Amalan Puasa Ramadan akan Diterima Allah atau Tidak? Bisa Jadi Puasamu Bakal Sia-sia

Cara Menghitung dan Prediksi Kapan Lailatul Qadar Turun Berdasarkan Pendapat Imam Al Ghazali
Seperti diketahui, Lailatul Qadar di bulan Ramadhan, merupakan malam terbaik dalam 1000 bulan yang ada, maka itu malam ini menjadi malam yang dinantikan oleh para Mukmin yang mengharapkan keberkahaannya, di mana diisi dengan ibadah sepanjang malam tersebut.
Namun, kapan tibanya malam Lailatul Qadar tersebut, kapan para Jibril dan para malaikat serta ruh suci itu turun memberikan berkah, memang tidak disebutkan secara pasti.
Yakni, kapan puncak dari malam Lailatul Qadar itu akan datang, dalam keterangan banyak hadist disebutkan lailatul qadar tiba pada malam-malam ganjil 7 hari terakhir bulan Ramadhan 1440 H.
Yakni Lailatul Qadar turun di antara tanggal 21, 23, 25, 27, 29, namun dengan demikian umat muslim yang berpuasa diwajibkan meningkatkan ibadah 10 hari terakhir di bulan Ramadhan 1440 H dan melakukan banyak itikaf dan ibadah melebihi hari-hari biasa.
1. Lihat Malam-Malam Ganjil
Namun disebutkan pula bahwa, dari keempat malam ganjil itu, ada satu malam yang benar-benar di rahmati Allah SWT, di mana malam itu merupakan paling mulia dan menentukan perjalanan hidup umatnya.
Karena pada Qadar yang bermakna kemuliaan itu, adalah malam yang sangat sempit dan singkat, karena akan turun malikat-malaikat dan ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
Sebelum mengetahui, kapan prakiraan malam Lailatul Qadar akan datang di bulan Ramadhan 1441 Hijriah ini, maka mari kita maknai lebih dulu apa arti Lailatul Qadar.
2 Kenali Jatuhnya Malam Pertama Puasa
Seperti dilansir NU.OR.ID ada 3 makna dari kata Qadar berdsarkan tafsir Al Misbah.
1. Qadar berarti penetapan dan pengaturan, artinya malam yang benar-benar menentukan nasib dan perjalanan umatnya yang menerima berkah lailatu qadar tersebut. (Hal ini berdasarkan pada Firman Allah pada QS Ad-Dukhan ayat 3)
2. Qadar kerap juga diartikan sebagai sebuah kemuliaan, artinya malam yang sangat istimewa di mana umatnya yang mendapatkan berkah itu akan mendapatkan kemulaan, sebaik-baiknya umat. (Ayat ke-91 Surat Al-An’am)
3. Qadar berarti sempit. Malam yang terlalu singkat bagi umat yang merasakannya, di mana dia dengan khusyu beribadah dan masih merasa kurang ketika mendapatkan keheningan dan ketengan yang tiara taranya.(ayat ke-26 Surat Ar-Ra’du: “Allah yabsuthu al-rizqa liman yasya’ wa yaqdiru” (Allah melapangkan rezeki bagi yang dikehendaki dan mempersempitnya bagi yang dikehendakinya).
Berikut Ini Prediksi Turunnya Para Malikat dan ruh suci ke Bumi Memberikan Berkah Imam Al Ghozali menyebutkan ada beberapa hitungan yang pas kapan diprediksi akan turunnya Lailatul Qadar itu bisa dilihat dari jatuhnya malam pertama puasa di bulan Ramadhan 1441 H (Hijriah) ini.
Sebelum kita mengetahui lebih lanjutnya, maka mari sama-sama simak dari pendapat Imam Al Ghozali ini, sebagaimana dilansir dari islami.co.
1. Apabila Malam Pertama Ramadhan jatuh pada Senin, maka Lailatul Qadar akan turun pada malam 21 Ramadhan.
2. Apabila Malam Pertama Ramadhan jatuh pada Kamis, maka Lailatul Qadar akan jatuh pada malam 25 Ramadhan.
3. Apabila Malam Pertama Ramadhan jatuh pada Minggu atau Rabu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam 29 Ramadhan.
4. Apabila Malam Pertama jatuh pada sabtu, maka Lailatul Qadar jatuh pada 23 Ramadhan.
5. Jika malam pertama jatuh pada Selasa atau Jumat maka Lailatul Qadar jatuh pada 27 Ramadhan.
Formula ini dituturkan oleh Imam Al Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin dan beberapa sumber lainnya.
Meski demikian merujuk pada Al Quran dan Hadist bahwa malam Lailatul Qadar akan jatuh pada malam ganjil selama 7 hari terakhir bulan Ramadhan, maka hendak umat muslim wajib menjalani dan menekuni ibadah hingga berakhirnya Ramadhan.
BERIKUT INI DALIL-DALILNYA
Rasulullah bersabda:
“Aku juga bermimpi sama sebagaimana mimpi kalian bahwa Lailatul Qadar pada tujuh hari terakhir, barangsiapa yang berupaya untuk mencarinya, maka hendaknya dia mencarinya pada tujuh hari terakhir. ” (Muttafaqun ‘alaihi dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma) Dalam riwayat Muslim dengan arti:“Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir, jika salah seorang dari kalian merasa lemah atau tidak mampu, maka janganlah sampai terlewatkan tujuh hari yang tersisa dari bulan Ramadhan. ” (HR. Muslim dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma)
Yang lebih khusus lagi adalah malam 27 sebagaimana sabda Nabi tentang Lailatul Qadar:“(Dia adalah) malam ke-27. ” (HR. Abu Dawud, dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan radhiyallahu ‘anhuma, dalam Shahih
Sunan Abi Dawud. Sahabat Ubay bin Ka’b radhiyallahu ‘anhu menegaskan:
Demi Allah, sungguh aku mengetahui malam (Lailatul Qadar) tersebut. Puncak ilmuku bahwa malam tersebut adalah malam yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami untuk menegakkan shalat padanya, yaitu malam ke-27. (HR. Muslim)
Pesannya, apapun itu kita umat Muslim wajib menjalani ibadah secara lebih khusyu dan meningkatkan kualitas ibadah selama 30 hari bulan Ramadhan terutama 10 malam terakhir bulan Ramadhan, dimana kita mengurangi tidur dan mengurani aktivitas lainnya demi meningkatkan ibadah kita.