Ramadan 2020
WASPADA Jangan Berlebihan, Ini 8 Resiko Kebanyakan Konsumsi Buah Kurma, Tak Baik untuk Kesehatan
Namun ternyata, meski dijuluki buah yang banyak manfaat, kurma sendiri memberikan beberapa resiko bila dikonsumsi secara berlebihan.
Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - Kurma, Buah Nabi yang selalu identik pada saat bulan Ramadan.
Padahal kurma tak hanya tersedia saat umat muslim menjalankan ibadah puasa saja.
Efek baik yang diberikan dari kurma akan terlihat hanya dalam waktu seminggu.
Selain rasa manisnya yang alami, buah ini jadi menu yang disarankan selalu ada saat buka puasa.
Namun ternyata, meski dijuluki buah yang banyak manfaat, kurma sendiri memberikan beberapa resiko bila dikonsumsi secara berlebihan.

Kandungan pada buah kurma antara lain zat besi, potasium, magnesium, protein, serat, kalsium dan vitamin.
Tak hanya itu, kandungan gula dalam kurma adalah gula alami sehingga baik untuk kesehatan.
Namun, jika dikonsumsi berlebihan, kurma dapat memberikan beberapa risiko bagi tubuh.
Dilansir dari Nakita.Grid.id, berikut 8 risiko jika terlalu banyak mengonsumsi buah kurma.
• Jam Berapa Buka Puasa Hari Ini, Minggu 3 Mei 2020 di Kota Palembang? Cek di Sini & Sholat 5 Waktu
• Tak Banyak yang Tahu, 9 Jenis Kurma Ini Paling Digemari di Seluruh Dunia, Cocok Untuk Buka Puasa!
1. Bisa menyebabkan masalah perut
Kurma sendiri tidak dapat menyebabkan masalah perut, kecuali jika memiliki zat sulfit yang ditambahkan.
Sulfit adalah senyawa kimia yang ditambahkan ke buah kering untuk melestarikannya dan bahkan menghilangkan bakteri berbahaya.
Orang yang sensitif terhadap sulfit dapat menderita reaksi tertentu seperti sakit perut, gas, kembung, dan diare.
Kurma merupakan sumber serat yang sangat baik.
Namun, jika terlalu banyak dikonsumsi berarti adanya asupan serat berlebih.
Lonjakan tiba-tiba ini dapat menyebabkan masalah perut seperti sembelit dan kembung.
Meskipun ada sedikit penelitian, kurma juga dilaporkan memperburuk diare pada kasus-kasus tertentu.
2. Dapat menyebabkan ruam kulit
Buah kering seperti kurma juga bisa menyebabkan ruam kulit, dan pelakunya, sekali lagi, adalah sulfit.
Ruam juga bisa disebabkan oleh jamur hadir di banyak buah kering, kurma menjadi salah satunya.
3. Dapat menyebabkan serangan asma
Tidak ada cukup penelitian tentang kurma yang menyebabkan serangan asma.
Tapi karena kurma dapat menyebabkan alergi, dan alergi dapat menyebabkan asma, lebih baik jika lebih berhati-hati.
Bahkan, 80% dari orang-orang dengan asma memiliki alergi terhadap zat-zat di udara.
4. Dapat menaikkan berat badan
Meskipun kurma memiliki serat yang tinggi, mereka juga memiliki kalori dan kepadatan energi yang relatif tinggi.
Hal ini dapat berkontribusi terhadap penambahan berat badan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kurma mengandung 2,8 kalori per gram yang berarti kurma adalah makanan yang padat energi dan dapat menyebabkan penambahan berat badan.
• Apa Menu Sahur Hari Ini? Coba 5 Masakan Khas Padang Ini, Mudah Masaknya & Dijamin Buat Ketagihan
• Apa Menu Berbuka Puasa Hari Ini? Coba 5 Resep Makanan Khas Palembang Ini, Sehat & Gampang Dimasak
5. Dapat menyebabkan hiperkalemia
Hiperkalemia adalah kondisi dimana kalium menjadi terlalu tinggi di dalam darah.
Kurma kaya akan potasium, dan mengonsumsi terlalu banyak dapat menyebabkan kondisi hiperkalemia.
Jadi, jika kadar potasium Moms sudah tinggi, hindari konsumsi kurma.
6. Lapisan lilin pada kurma dapat memiliki efek berbahaya
Seperti buah-buahan lain, kurma sering kali dilapisi lilin.
Pelapisan dengan lilin ini untuk meningkatkan penampilan dan memberi daya tarik yang mengilap.
Bahan ini dapat menyebabkan masalah pencernaan yang parah dalam jangka panjang.
7. Bisa tidak sehat untuk bayi
Kurma terlalu tebal untuk bayi.
Karena sulit dikunyah, dan usus mereka masih berkembang, kurma mungkin tidak mudah dicerna.
Ini dapat menyebabkan komplikasi.
Bahkan, kurma dapat memblokir tenggorokan bayi dan mencekiknya.
Jadi harap berhati-hati ya, Moms.
8. Dapat menyebabkan intoleransi fruktosa
Kurma punya kandungan fruktosa.
Namun, sebagian individu tertentu mengalami kesulitan dalam mencerna fruktosa.
Hal ini dapat mengarah ke suatu kondisi yang disebut intoleransi fruktosa.
Gula tidak terserap dengan baik, yang membuatnya melewati sistem pencernaan secara keseluruhan karena tubuh tidak mampu memecahnya.
Pada akhirnya dapat menyebabkan sakit gas dan perut, karena gula mulai bereaksi dengan bakteri alami di usus.
• Ini 12 Amalan Ibadah yang Dapat Buat Puasa Ramadan Kalian Menakjubkan, Sumber Pahala yang Berlimpah!
• Apa Menu Berbuka Puasa Hari Ini? Coba 6 Kreasi Gorengan Ini, Cek Bahan-bahan & Cara Masak, Gampang!