2 Orang Karyawan Meninggal & 63 Orang Positif Rapid Test Virus Corona, Sampoerna Lakukan Hal Ini
PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) memutuskan untuk melakukan penghentian sementara kegiatan produksi di pabrik Rungkut 2 di Surabaya
SRIPOKU.COM -- PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) memutuskan untuk melakukan penghentian sementara kegiatan produksi di pabrik Rungkut 2 di Surabaya sejak tanggal 27 April 2020 sampai dengan waktu yang ditentukan kemudian.
Hal ini dilakukan setelah ditemukan dua orang karyawan pabrik rokok itu meninggal terinfeksi Virus Corona baru atau Covid-19.
Setidaknya terdapat 500 karyawan yang diliburkan karena berpotensi tertular Virus Corona dan pabrik tak lagi beroperasi untuk sementara.
Sampai saat ini, Surabaya masih menjadi episentrum penyebaran Covid-19 di Jawa Timur.
Setelah klaster pasar dan asrama haji, pabrik rokok Sampoerna di kawasan Rungkut, Surabaya, ini berpotensi menjadi klaster baru penularan Covid-19.
Ketua Tim Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pimpinan PT HM Sampoerna terkait masalah tersebut.
"Saat ini tracing sedang berjalan. Kira-kira ada 500 orang di pabrik itu (yang berpotensi tertular). Manajemen sudah menutup sementara kompleks (pabrik) itu, karyawannya diliburkan," kata Joni, saat dikonfirmasi, Kamis (30/4/2020).
• Tetap Bekerja Saat Harus Isolasi HIngga Meninggal, Pabrik Rokok Sampoerna di Surabaya Ditutup
• Jose Mourinho Percaya Diri Sisa Sembilan Laga Liga Primer Dinanti Banyak Orang
• Kepala Medis FIFA Beri Peringatan Bundesliga dan Premier League, Sampaikan Pesan Ini
Semenjak ditemukannya dua karyawan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang meninggal karena terjangkit virus corona, Joni menyebut, Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim telah menindaklanjuti temuan itu dan sudah menetapkan sembilan orang karyawan di kompleks pabrik itu sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).
"Sembilan orang ini sudah menjalani perawatan di rumah sakit," ujar dia.
Kemudian, lanjut Joni, tenaga medis juga menindaklanjuti dengan mengambil sampel swab terhadap 163 orang karyawan lainnya.
Mereka diperiksa menggunakan metode tes polymerase chain reaction (PCR) di laboratorium, sambil menunggu hasil swab yang diperkirakan keluar dalam satu atau dua hari ke depan.
Selain itu, Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim juga sudah menjalani tes cepat Covid-19 atau rapid test terhadap 323 karyawan lain di pabrik rokok tersebut.
Dari 323 karyawan yang menjalani rapid test, 100 orang di antaranya reaktif atau positif rapid test.
"Selasa 28 April 2020, jumlah yang dilaporkan 63 orang yang positif rapid test. Rabu (29/4/2020) sore ada tambahan menjadi 100 orang. Mereka semuanya sudah diisolasi di hotel yang disediakan perusahaan," ujar dia.
Dengan adanya kasus tersebut, ia menyebut pabrik rokok tersebut berpotensi menjadi klaster baru penularan Covid-19 di Kota Surabaya.