Virus Corona
Sambil Menangis, Syekh Ali Jaber Ajak Bangsa Indonesia Stay at Home, Ini Perintah Nabi Muhammad
Pendakwah berdarah Arab Syekh Ali Jaber meminta agar masyarakat tidak mudik dan tetap mengikuti anjuran pemerintah
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Tapi dari ujian ini, kita bisa belajar untuk bersyukur.
Apalagi, bulan Ramadhan akan segera tiba. Tentunya, bulan suci tahun ini akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena pandemi Corona atau COVID-19, yang terjadi di Indonesia dan mewabah di dunia.
Menurutnya, COVID-19 merupakan ujian yang kita sebagai umat Islam, tidak tahu apa hikmah di balik semuanya.
Namun, kita wajib berikhtiar karena ini takdir dan setiap dari kita punya pilihan untuk mengubahnya.
"Sekarang ujian, ujian pun akan berlalu. Tapi ujian ini tak akan berlalu begitu saja dengan kita diam, tetapi harus ada ikhtiar," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Syekh Ali Jaber mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan.
Salah satunya mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik, menggunakan masker, dan menjaga jarak minimal 1 sampai 2 meter.
"Di dalam pandangan Islam itu, menjaga kesehatan wajib," ujarnya.
Sambil terisak, Syekh Ali Jaber mengaku sedih harus menjalani ibadah yang berbeda dari biasanya di tahun ini.
Tapi, ia yakin ini semua takdir Allah yang bisa diubah.
"Saya merasa sedih karena tidak bisa tarawih, saya merasa sedih dan menangis karena enggak bisa mudik.
Saya merasa terluka hati saya karena enggak bisa Jumatan," ungkap Syekh Ali Jaber.
"Tapi ini ujian wajib kita turuti, wajib kita imani, wajib kita percaya takdir Allah dan kita lawan takdir dengan takdir, jangan orang kita keras kepala," sambungnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk berdoa dengan ikhlas.
Karena inti dari ujian adalah Allah memilih siapa yang doanya ikhlas.