Virus Corona di Sumsel
Tak Perlu Keluar Rumah, Bantuan dari Pemkab Ogan Ilir Akan Diantar Langsung ke Rumah Masing-Masing
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Ilir akan menyalurkan sembako kepada seluruh Kepala Keluarga (KK) di Ogan Ilir.
Penulis: RM. Resha A.U | Editor: Refly Permana
Laporan Wartawan Sripoku.com, Resha
SRIPOKU.COM, INDRALAYA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Ilir akan menyalurkan sembako kepada seluruh Kepala Keluarga (KK) di Ogan Ilir.
Bantuan tersebut, akan diantarkan langsung ke rumah warganya di seluruh kecamatan.
Bupati Ogan Ilir, Ilyas Panji Alam, mengatakan bahwa pihaknya tidak menerima warga yang mengambil bantuan di kantor kecamatan atau kantor kepala desa.
Hal tersebut untuk mencegah terjadinya pemusatan keramaian, demi mencegah penularan Covid-19 atau Virus Corona.
"Tunggu saja di rumah, nanti perangkat desa akan mengantar ke rumah-rumah," ujarnya saat mengecek sembako yang akan didistribusikan di Gudang Bulog Indralaya, Kamis (23/4/2020).
• Niat & Tata Cara Sholat Maghrib, Lengkap Syarat Sah Sunah serta Larangan Tidur saat Maghrib Tiba
Bantuan yang akan diberikan kepada masyarakat antara lain sepaket sembako berisi beras 10 kilogram, 6 kaleng sarden, 1 kecap, 10 bungkus mie, dan akan diberikan untuk seluruh KK tanpa terkecuali.
Dengan catatan, untuk seluruh KK yang terdaftar di Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Ogan Ilir, yakni sebanyak 122.516 KK.
"Jangan gaduh, kita ngggak nerima masyarakat yang datang ke kantor camat dan cesa. Kades dan Camat diingatkan jangan dilayani jika ada yang datang ke sana.
Mantap-mantap biar kami yang antar ke rumah masing-masing," tegasnya.
• Praktis dan Mudah, Ini Resep Membuat Pempek Asli Khas Palembang, Bisa Dijadikan Menu Buka Puasa
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Ogan Ilir Irawan Sulaiman mengatakan bahwa pihaknya memberikan bantuan tersebut kepada KK yang ada di Ogan Ilir, sesuai dengan catatan yang ada di Dukcapil Ogan Ilir.
Namun jika ada penambahan jumlah KK, pihaknya akan menambah bantuan untuk mengakomodir yang belum dapat tadi.
"Biasanya laporan dari Kadesnya ada KK yang belum terdaftar. Bisa kita tambah lagi di taha selanjutnya," jelasnya.