Satpam yang tak Bisa Bahasa Inggris Ini Nikahi Bule Cantik, Begini Cara Mereka Berkomunikasi

Tinggal sendirian di negara asing, Tiffany menemukan kehangatan dari seorang satpam sekolahnya yang bernama Cai Xiaohua.

Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
Tribunnews
Tiffany dan Cai Xiaohua. 

SRIPOKU.COM - Jodoh menghampiri tanpa permisi.

Kadang orang yang tak disangka bisa menjadi jodoh kita, walaupun tak dikenal pada awalnya.

Ya, berbicara mengenai cinta yang seringkali tumbuh di sekitar kita kadang kala memiliki kisahnya masing-masing.

Bahkan kisah cinta yang tak memandang usia, fisik hingga harta.

Terbukti, kisah cinta pasangan beda negara bukanlah hal yang baru lagi di zaman ini.

Hal itu berlaku bagi pasangan Tiffany dan Cai Xiaohua.

Pejuang LDR, Ini Potret 7 Gaya Pacaran Fatin Shidqia ddengan Putra Bupati Musirawas, Bikin Baper!

Tiffany dan Cai Xiaohua merupakan dua orang ayang berbeda suku, ras, bahasa dan latar belakang pendidikan.

Mereka kemudian bertemu, menjalin kasih, berumah tangga dan memiliki anak.

Kisah cinta mereka akhir-akhir ini menjadi viral di media sosial Tiongkok setelah seorang wartawan Tianzhoung Evening News mendatangi rumah mereka di Zhengzhou.

Sang wartawan meminta Tiffany dan Cai menceritakan kisah mereka dari awal bertemu.

Kisah pertemuan mereka dimulai sembilan tahun yang lalu kala Tiffany lulus di Universitas New Jersey, Amerika Serikat.

Tiffany kemudian berpindah ke Guangzhou untuk menjadi guru bahasa Inggris di sekolah internasional di Guangzhou, China.

Tinggal sendirian di negara asing, Tiffany menemukan kehangatan dari seorang satpam sekolahnya yang bernama Cai Xiaohua di tahun 2007.

Dilansir dari South China Morning Post, Selasa (21/4/2020), Tiffany sering berbincang dengan Cai Xiaohua dengan bahasa China yang tak begitu fasih. Sedangkan Cai Xiaohua tidak bisa berbicara bahasa Inggris.

Terlepas dari perbedaan bahasa, keduanya bisa semakin akrab dan berpacaran.

Tiffany dan Cai Xiaohua.
Tiffany dan Cai Xiaohua. (Tribunnews)

Cerita Pria Ditolak Istrinya Pulang ke Rumah Karena Takut Terpapar Covid-19, Sempat Mau Bunuh Diri

Perbedaan usia 9 tahun dan latar belakang keluarga yang berbeda tak menjadi masalah bagi mereka.

Latar belakang kehidupan Cai memang begitu menyayat hati.

Tiffany berasal dari keluarga mumpuni di AS, sedangkan Cai Xiaohua adalah keluarga petani sederhana di sebuah desa di Henan.

Seperti dilansir TribunStyle.com dari Shanghaiist, Cai berasal dari desa miskin di Provinsi Henan.

Saat Cai berusia 10 tahun, ibunya meninggalkan Cai dan sang ayah.

Secara otomatis pekerjaan pertanian keluarga harus diurusi oleh sang ayah.

Cai memutuskan untuk berhenti sekola demi membantu sang ayah.

Selai menjadi petani, Cai juga menggeluti beberapa pekerjaan sambilan hingga ia berakhir di Guangzhou, tempat dimana Cai bertemu dengan Tiffany.

Tiffany terkesima dengan Cai yang gigih bekerja sebagai satpam sekolah.

Setiap hari ia menjaga sekolah, sambil tetap memberi senyuman kepada guru dan anak-anak yang ia temui.

"Dia punya hati yang baik dan tulus," ujar Tiffany.

Meski tak meguasai Bahasa Inggris, Tiffany belajar tentang kehidupan Cai sedikit demi sedikit.

Untungnya Tiffany sedikit tahu mengenai bahasa Tiongkok, sehingga mereka berdua bisa berkomunikasi.

Tak jarang mereka berdua hanya saling menebak untuk mengartikan maksud ucapan satu sama lain.

Beberapa waktu berlalu, mereka berdua kemudian saling jatuh cinta.

Angkat Kaki dari Rumah Lina, Kini Teddy Sibuk Tebar Pesona: Ada yang Suka Saya Sekitar 74 Orang

Setahun berpacaran, Tiffany dan Cai memutuskan untuk menikah.

Pernikahannya di tahun 2008, dilangsungkan di kampung halaman Cai di Henan. Kedua orangtuanya memberi restu kepada mereka.

Cai dan Tiffany menikah di kampung halaman mempelai pria di Henan.

Ayah Cai merasa lega anaknya bisa menemukan pendamping hidup.

Malah pada awalnya, ayah Cai tak begitu yakin putranya bisa menemukan pasangan untuk menikah.

"Sejak kecil, anak saya (Cai) memang baik dan bijaksana. Orang-orang baik selalu mendapatkan imbalan dalam hidup," pungkas ayah Cai.

Setelah menikah pasangan tersebut keluar dari pekerjaan masing-masing dan pindah ke Zhengzhou, yang lebih dekat dengan kampung halaman Cai.

Tiffany menjadi pengajar bahasa Inggris di universitas, sedangkan Cai melanjutkan pekerjaan ayahnya sebagai petani.

Seperti diberitakan Next Shark, keduanya dikaruniai seorang anak perempuan yang menggemaskan.

Cai dan Tiffany mengaku bahwa mereka masih sering kesulitan karena masalah kesenjangan bahasa.

Kadang mereka berdua hanya saling menebak untuk mengartikan apa yang dimaksud ucapan satu sama lain.

Namun terlepas dari masalah itu, Cai dan Tiffany mengaku masih belajar dari satu sama lain setiap hari.

Keluarga kecil Cai menyempatkan diri pulang ke kampung halaman Tiffany di Amerika.

Ibu dan ayah Tiffany berkata bahwa mereka mendukung keputusan sang putri.

Pernikahan mereka pun langgeng, meskipun terkadang masih terkendala soal bahasa. Justru perbedaan itu membuat keduanya bisa terus belajar untuk saling memahami satu sama lain.

Perkumpulan Keluarga Tiffany dan Cai Xiaohua.
Perkumpulan Keluarga Tiffany dan Cai Xiaohua. (Tribunnews)

Dua Perempuan Tertangkap Pasca Nyopet di Pasar 16 Palembang, Padahal Baru Keluar Penjara

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved