Virus Corona
Tak Ada Gejala Apapun, Tak Sadar Ibu Ini Tularkan Virus Corona pada 17 Anaknya, Diisolasi Sebulan
Brittany Jencik dari Penfield, New York, tidak tahu dirinya mengidap virus corona, apalagi ia tak memiliki gejala-gejala covid-19
Membeludaknya jumlah pasien meninggal akibat virus corona, membuat para petugas kewalahan.
Saking melonjaknya jumlah kematian akibat virus corona, petugas pun mulai menelantarkan jenazah korban Covid-19.
Seperti yang terjadi pada seorang istri yang suaminya menjadi korban virus corona di Amerika Serikat ini.
Petugas terpaksa menelantarkan mayat suaminya dan mengatakan butuh waktu hingga 3 hari untuk dapat memakamkan jenazah.
Tak tahu apa yang harus diperbuat, wanita ini terpaksa mengawetkan sendiri jenazah suaminya yang sudah terpapar virus corona.

Dilansir dari Daily Mirror, ibu empat anak ini mengawetkan jenazah suaminya hanya dengan es batu.
Wanita yang diketahui bernama Tami Treadwell ini mengaku tak mempunyai pilihan selain mengawetkan jenazah sang suami dengan es batu.
Menurut keterangan suaminya ditinggalkan oleh pekerja darurat setelah melakukan CPR.
• Ramalan Bintang Cinta Selasa 21 April 2020: Kemungkinan Besar Cancer akan Abaikan Pasangannya
• Jadwal Sholat atau Waktu Sholat Hari Ini, Selasa 21 April 2020 untuk Daerah Kota Palembang
• Prakiraan Cuaca BMKG di Kota Palembang Hari Ini, Selasa 21 April 2020, Cerah Sepanjang Hari
Kemudian memaksa secara mati-matian untuk mencari seseorang mengambil mayat itu tetapi petugas tidak mendengarkannya.
Dia diberi tahu oleh kantor pemeriksaan medis kota bahwa butuh waktu tiga jam hingga tiga hari untuk mengurus mayat itu, lapor New York Post.
Treadwell, menganggap perlakukan ini seorang tidak manusiawi.
Dia mengatakan, keluarganya sudah menelpon 20 rumah duka sebelumnya di Englewood, New Jersey.
Salah satunya setuju untuk mengurus jenazah ayah empat anak tersebut.
Namun petugas tidak bisa mengurusnya sampai rumah duka jadi dia harus menunggu.
"Walikota de Blasio kamu harus menunjuk seseorang untuk mengeluarkan mayat-mayat ini dari sini, orang-orang banyak yang meninggal di rumahnya," katanya.
Dia mengatakan kepda New York Post bahwa suaminya yang berusia 62 tahun meninggal pada Jumat (17/4) dengan suhu tinggi disertai flu selama 5 hari.
